Ambon (ANTARA) - Tim BalaiPelestarian Kebudayaan Wilayah XX melaksanakan kegiatan studi penanganan kerusakan Atap Benteng Belgica di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah pada 18 - 27 September 2025.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Maluku, Dody Wiranto mengatakan, benteng Belgica merupakan salah satu bangunan Cagar Budaya yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 246/M/2015.
Bangunan ini terakhir kali dipugar pada 1991. Adapun kondisi bangunan Benteng Belgica saat ini telah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap telah ditemukan adanya kerusakan struktur pada sejumlah titik yang disebabkan oleh beberapa faktor,.
Selain titik yang disebabkan oleh beberapa faktor, selain karena usia bangunan, juga disebabkan karena aktifitas pengunjung.
Sehingga ke depan perlu dilakukan langkah konkret untuk meminimalkan kerusakan, salah satunya pembatasan pengunjung dan aktivitas berlebih yang berada di atap Benteng Belgica.
Ia menjelaskan, kegiatan studi penanganan kerusakan atap Benteng Belgica, bertujuan untuk melakukan identifikasi kerusakan sekaligus menentukan langkah-langkah dalam upaya penanganan kerusakan yang terjadi pada atap Benteng Belgica.
Dalam studi ini, lanjutnya tim di koordinator Pamong Budaya Ahli Muda BPKW XX Muliani, beserta tim teknis dari BPKW XX.
Serta turut melibatkan tenaga ahli struktur, Maris Setyo Nugroho, tenaga ahli konservator dari MCB Warisan Budaya Dunia Borobudur, Ari Swastikawati, dan Moh. Habibi, selain itu juga tim bekerja sama dengan Tenaga Operasional PT. Sika Indonesia.
Dalam kegiatan ini, selain melakukan identifikasi kerusakan, tim juga membuat sejumlah uji coba mockup antara lain, water proofing, mortar joint, bonding agent mortar, water repellent dan perkuatan permukaan lantai.
Selain itu juga tim melakukan pengujian nondestruktif pada atap Benteng Belgica untuk menilai kualitas kepadatan dan kekuatan material pada struktur atap Benteng Belgica, dan Rapid Visual Screening pada Bangunan Benteng Belgica.
Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang komprehensif dan aplikatif dalam rangka penanganan kerusakan atap Benteng Belgica.
“Tim juga melakukan pengujian non-destruktif pada atap Benteng Belgica untuk menilai kualitas kepadatan dan kekuatan material pada struktur atap Benteng Belgica,” ujarnya.
