Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) menerjunkan personel mencari sebuah perahu katinting yang ditumpangi tiga orang dilaporkan mengalami mati mesin saat melaut di perairan Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, Sabtu.
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, dalam keterangan resminya di Temate, Sabtu, menjelaskan pihaknya menerima laporan kondisi membahayakan jiwa manusia pada pukul 18.00 WIT.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa sebuah perahu katinting dengan Person on Board (POB) tiga orang mengalami kerusakan mesin ketika sedang mencari ikan.
Insiden ini memicu upaya pencarian dan pertolongan (SAR) yang dikerahkan Basarnas Ternate bersama unsur gabungan.
“Koordinat lokasi kejadian (LKK) berada di sekitar titik 0°44'10.14" North dan 127°33'8.71" East, atau kurang lebih berjarak 12,5 Nautical Mile (NM) dari Kota Tidore dengan radian 135 derajat,” ungkap Iwan.
Menurut laporan yang diterima Basarnas, ketiga korban berangkat melaut sekitar pukul 15.00 WIT. Namun, saat berada di perairan Tidore, sekitar pukul 18.00 WIT, mesin perahu mereka tiba-tiba mati dan tidak dapat dihidupkan kembali. Kondisi ini membuat para korban panik dan akhirnya meminta bantuan melalui pihak keluarga yang kemudian melaporkannya ke Basarnas Ternate.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pada pukul 18.55 WIT, Tim Rescue Kantor SAR Ternate segera diberangkatkan menuju lokasi dengan menggunakan peralatan SAR laut. Operasi pencarian dilakukan di sekitar perairan yang diduga menjadi titik terjadinya mati mesin.
Operasi pencarian dan pertolongan melibatkan sejumlah unsur gabungan, yakni Basarnas Ternate, unsur TNI/Polri, masyarakat setempat, serta keluarga korban.
Kerja sama lintas sektor ini dilakukan untuk memperluas area pencarian dan mempercepat upaya pertolongan, mengingat kondisi cuaca dan arus laut dapat berubah sewaktu-waktu.
Iwan menambahkan, hingga laporan ini diterima, identitas korban yang sudah diketahui baru satu orang, yakni Faujan, sementara dua orang lainnya yang ikut dalam perahu masih belum diketahui identitasnya secara lengkap.
Tim SAR akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan dan mengevakuasi korban dalam keadaan selamat.
“Kami mengerahkan seluruh kemampuan dan peralatan SAR laut untuk memastikan para korban dapat segera ditemukan,” ujarnya.
Pihak Basarnas juga mengimbau kepada masyarakat nelayan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca dan memastikan kesiapan perahu sebelum melaut. Peralatan keselamatan seperti jaket pelampung juga sangat penting agar dapat mengurangi risiko fatalitas apabila terjadi kecelakaan di laut.
