Ambon, 29/7 (Antara Maluku) - Pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif kepada bayi sejak lahir hingga enam bulan di Ambon masih rendah yakni hanya sekitar 30 persen.
"Minimnya kesadaran kaum ibu akan pentingnya memberikan ASI secara eksklusif merupakan permasalahan yang kompleks dan membutuhkan penanganan serius," kata Ketua Ikatan Bidan (IBI) kota Ambon Magdalena Pauno di Ambon, Jumat.
Magdalena menyatakan pemberian ASI di Ambon lebih rendah dibandingkan pemberian susu formula ke bayi baru lahir hingga enam bulan.
Menurut dia, hal tersebut merupakan merupakan tantangan bagi IBI dan Dinas Kesehatan untuk bekerja keras mengubah paradigma para ibu yang menyepelekan pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi.
Pemberian ASI ekslusif disebutnya seharusnya disiapkan para ibu sejak mulai hamil, bukan setelah melahirkan.
"Kurang sadarnya kaum ibu membuat instansi terkait memprioritaskan program untuk meningkatkan kesadaran kaum ibu melalui sosialisasi, seminar, menggerakkan posyandu, meningkatkan pengetahuan dan sebagainya," ujarnya.
Ia menjelaskan pemberian ASI eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat lainnya.
"Pemberian ASI secara eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu enam bulan pertama setelah kelahiran dan setelah itu barulah bayi bisa diperkenalkan dengan makanan padat namun ASI tetap diberikan sampai berusia dua tahun," tandasnya.
Magdalena menyatakan kesadaran kaum ibu bukan hanya pada pemberian ASI tetapi juga menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan.
Selain itu peran suami dalam pemberdayaan dan pelayanan keluarga khususnya masih rendah khususnya untuk mengantarkan istri memeriksakan kehamilan, mendampingi dalam memutuskan alat kontrasepsi yang digunakan serta pendampingan saat persalinan.
"Kurang berperannya suami berdampak pada kesehatan istri sebelum dan sesudah melahirkan, karena itu dibutuhkan peran serta suami agar ada pemberdayaan kesehatan keluarga," katanya.
Pemberian ASI Ekslusif di Ambon Rendah
Jumat, 29 Juli 2016 20:21 WIB