Saumlaki, 28/10 (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi menargetkan pembangunan jalan lingkar pulau Yamdena yang meliputi sejumlah kecamatan seperti Tanimbar Selatan, Wertamrian, Kormomolin, Nirunmas, Tanimbar Utara, dan Wuarlabobar rampung pada 2017.
"Ini upaya yang dilakukan untuk memperpendek rentang kendali sejumlah wilayah di Maluku Tenggara Barat," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Ronny Watumlawar di Saumlaki, Jumat.
Menurut dia, jalan lingkar juga dibangun di pulau Selaru, pulau Yaru, pulau Seira, dan pulau Molumaru.
Selain itu, saat ini sedang diupayakan pembangunan jalan layang yang menghubungkan Pulau Larat di kecamatan Tanimbar Utara dengan jalan trans Yamdena di pulau Yamdena, dan jalan layang yang menghubungkan pulau Seira di kecamatan Wermaktian dengan trans Batu Putih di pulau Yamdena.
"Terkait pembangunan jalan dan jembatan, perumahan, air bersih tahun ini saya optimis bisa selesai seratus persen, dan itu sumber biayanya dari DAU dan DAK ke-PUan," kata Ronny.
"Ada juga sumber dana lain dari Kementerian Desa Tertinggal untuk pembangunan sejumlah ruas jalan baru yang menghubungkan desa Latdalam (Tanimbar Selatan) dan desa Marantutul (Wermaktian), desa Wermatang (Wermaktian) dan desa Abat (Wuarlabobar), maupun jalan penghubung dari petuanan Siwaan di kecamatan Tanimbar Utara ke desa Karatat di kecamatan Wuarlabobar," katanya.
Selain memperpendek rentang kendali, pembangunan jalan dan jembatan serta jalan layang antarpulau itu juga dimaksudkan untuk menekan angka kecelakaan di laut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Ronny menambahkan, Pemkab MTB dalam RPJM dan RPJP pun menargetkan peningkatan pelayanan dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendapatan dan ketahanan ekonomi masyarakat, serta pertumbuhan dan konektivitas perekonomian masyarakat di wilayah kepulauan ini.
"Saat ini masih ada sejumlah pekerjaan yang sedang dalam proses lelang dan diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa berjalan. Sedangkan yang sedang dikerjakan termasuk pembangunan jalan di Amtufu raya, yakni jalan penghubung dari desa Tumbur ke desa Lorulun di kecamatan Wertamrian," katanya.
Terkait dengan pekerjaan-pekerjaan fisik yang dibiayai DAK, seperti pembangunan jalan lingkar Pulau Selaru di Kecamatan Selaru, saat ini sedang berjalan dan diharapkan selesai pada akhir tahun anggaran 2016.
Di kecamatan Yaru, sedang ada pengaspalan jalan dari kota Romean ke desa Walerang, begitupun di Kecamatan Tanimbar Selatan, sedang dikerjakan pengaspalan jalan dari Kota Saumlaki ke Latdalam.
"Di Pulau Seira kecamatan Wermaktian juga sedang dilakukan pengaspalan dari lima desa di Seira ke Urangar, dan selanjutnya kita akan upayakan pembangunan jalan layang dari urangar ke desa Batu Putih di pulau Yamdena yang kita targetkan dikerjakan tahun depan," ujar mantan Kadis Kehutanan dan Perkebunan ini.
Ronny mengungkapkan, total dana yang bersumber dari DAK untuk pembangunan jalan pada 2016 sebesar Rp.120.000.000.000 dan telah terealisasi untuk jalan ACWC sepanjang 38 KM di pulau Yamdena dan 8 KM di Pulau Selaru.
"Pembangunan jalan lingkar Yamdena itu kalau proses lelangnya tidak terhambat, maka saya kira tahun ini sudah bisa selesai dan kita sudah bisa berjalan mengelilingi pulau Yamdena. Sementara pembangunan jalan layang di Siwahan menuju pulau Larat merupakan pekerjaan multi years yang sedang dalam proses pengerjaan," katanya.
"Sekarang beban kita adalah jembatan batu putih ke urangar di Pulau Seira. Jembatan ini DAD-nya sudah siap, tinggal nanti ke depan kita lobi pemerintah pusat, kalau berbaik hati, maka sudah bisa terjawab," tambahnya.