Namrole, 31/10 (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Buru Selatan mengapresiasi pelayanan kesehatan mata gratis yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI) dan Komite Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross - ICRC) di RSUD Namrole, 31 Oktober - 3 November 2016.
"Kami merasa beryukur, ini baru pertama kali diadakan di Buru Selatan. Kami mengapresiasi perhatian dari PMI terkait dengan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat di wilayah kami ini," kata Wakil Bupati Buru Selatan Ayub Saleky, di Namrole, Senin.
Ia mengatakan pelayan kesehatan mata gratis berupa operasi katarak dan pembagian kacamata itu memotivasi pihaknya untuk menyiapkan daerahnya dengan lebih baik guna memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di bidang kesehatan.
Sejak dimekarkan pada 2008, Kabupaten Buru Selatan hanya memiliki satu rumah sakit, yakni RSUD Namrole yang sebelumnya merupakan rumah sakit kecamatan dengan fasilitas terbatas dan hanya mempunyai satu kamar operasi.
Selain itu, Kabupaten Buru Selatan hanya memiliki 12 puskesmas dan empat puskesmas perawatan yang tersebar di enam kecamatan, yakni Kepala Madan, Fenafafan, Ambalau, Waisama, Leksula dan Namrole.
"Ini memotivasi dan menjadi rangsangan bagi kami, pada kegiatan-kegiatan selanjutnya di kemudian hari kami bisa mempersiapkan kabupaten dengan baik. Untuk operasi katarak ini, sebagian peralatan disediakan oleh PMI, sebagiannya lagi oleh RSUD Namrole," katanya.
Menurut Ayub, saat ini pihaknya tengah mengusahakan untuk mempercepat pembangunan rumah sakit umum tipe C yang sudah 90 persen selesai. Rumah sakit seluas empat hektar itu dipastikan akan mulai digunakan pada 2017.
"Kami sudah bergerak maju dengan membangun rumah sakit umum tipe C, lengkap dengan semuanya, yang rumah sakit kecamatan hanya punya satu ruang operasi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Ibrahim Banda mengatakan ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan di wilayahnya masih sangat terbatas, hingga saat ini tercatat hanya empat orang dokter umum yang beroperasi di Kabupaten Buru Selatan, satu di antaranya bertugas di salah satu puskesmas perawatan yang ada.
Untuk tenaga perawat, sedikitnya ada 260-an orang yang bertugas di puskesmas-puskesmas yang ada, sedangkan 15 orang lainnya bertugas di RSUD Namrole.
"Biasanya masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan kami rujuk ke RSUD dr. Haulussy di Ambon dengan menggunakan fasilitas yang mereka miliki, semisal BPJS. Kami sedang mengupayakan tenaga dokter, paling tidak untuk empat penyakit dasar dulu karena rumah sakit yang baru yang siap pakai pada 2017," katanya.
Buru Selatan Apresiasi Pelayanan Kesehatan PMI-ICRC
Rabu, 2 November 2016 20:14 WIB