Ternate, 28/6 (Antara Maluku) - Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 152/Babullah Ternate, Maluku Utara, Kolonel. Inf Sachono mengatakan, personel TNI telah disiagakan mengantisipasi masuknya jaringan terorisme di daerah ini.
"Saya telah menginstruksikan seluruh personel mewaspadai adanya organisasi yang mengarah ke khilafah, terutama di Ternate, Luwuk dan Taliabu serta Buru Selatan, provinsi Maluku yang tergolong zona rawan menjadi tempat pelatihan teroris," katanya, di Ternate, Rabu.
Dia menyatakan, TNI telah menggelar sosialisasi di wilayah-wilayah yang dianggap rawan masuknya teroris, guna mengantisipasi adanya upaya penyusupan dari kelompok radikal.
TNI selama ini juga telah berkoordinasi dengan berbagai organisasi Islam untuk membangun kerjasama secara intensif dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.
Oleh karena itu, TNI/Polri akan bersama-sama menjaga kedaulatan NKRI, agar kasus di Marawi Filipina tidak terjadi di negara ini.
"Kita membangun sistem peringatan dini sehingga setiap adanya indikasi pergerakan dari kelompok-kelompok tersebut segera terdeteksi dan mengambil tindakan sesegera mungkin guna menciptakan wilayah zona rawan seperti di Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Halmahera Utara," ujar Danrem.
Aparat keamanan TNI/Polri diperkuat dengan membangun pos pengamanan di kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara guna mengantisipasi adanya kelompok ISIS dari Filipina melalui Morotai.
Selain itu, ada beberapa pos memperkuat pengamanan, baik TNI maupun Polri yang bertugas dalam pengamanan wilayah di kabupaten Pulau Morotai.
"Aparat keamanan saat ini meningkatkan pengamanan dengan melakukan patroli di daerah pesisir dan pulau terpencil. Hanya saja dihadapkan dengan jumlah wilayah yang luas dengan personel maupun alutsista yang terbatas," tandas Danrem.