Ambon, 30/11 (Antara Maluku) - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan bantuan sarana prasarana perikanan kepada sejumlah pembudidaya ikan laut di Teluk Ambon, Kamis.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan DJBP Arik Hari Wibisono, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena, Asisten I Walikota Ambon Bidang Pemerintahan Angganoto Ura, dan Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama Nur Singgih Prihartono di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon.
Adapun bantuan yang diberikan adalah sarana budidaya laut yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) DJPB 2017, berupa pakan ikan, obat-obatan, keramba jaring apung dan lain-lain dalam program bantuan sarana budidaya keramba jaring apung.
Kemudian 200 juta benih ikan hias dan 100 ribu benih ikan kakap dan bubara.
Sedikitnya ada tiga kelompok pembudidaya keramba jaring apung yang menerima bantuan sarana budidaya laut APBN-P DJPB 2017, yakni Waiheru Sehati, Kerapu Waiheru dan Gurara.
Sedangkan bantuan 200 juta benih ikan hias dan 100 benih ikan kakap dan bubara diberikan kepada kelompok Bubara Poka, Lalosi, Bekang Dam, Negeri Lama, Poka Baru, Bintanggor, Nun Tetu, Martha Alfons, dan Mekar.
Dalam Kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan bioflok senilai Rp400 juta kepada pesantren Hidayatullah Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah oleh Balai Perikanan Budidaya Air Tatelu.
Menurut Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan DJPB Arik Hari Wibisono, selama beberapa tahun terakhir sedikitnya ada bantuan kurang lebih 15.000 keramba jaring apung oleh KKP dan kementerian/lembaga lainnya, termasuk pemerintah daerah kepada pembudidaya ikan di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 7.000 keramba apung ternyata belum dimanfaatkan secara optimal.
Karena itu, guna meningkatkan pembudidayaan ikan laut, DJPB yang didukung oleh DPR RI pada 2017 meluncurkan program bantuan keramba jaring apung, dan Ambon menjadi salah satu daerah penerima bantuan tersebut.
"Harapannya program ini bisa membangkitkan kembali kegiatan budidaya ikan laut, khususnya kerapu, kakap putih dan lain-lain, yang tentunya mensejahterakan masyarakat, terutama pembudidaya yang menangani," katanya.