Ambon, 10/5 (Antara) - Les Moluccans Cafe and Bar Ambon buka ruang untuk menyalurkan bakat, berkarya dan mengekspresikan kemampuan musikalitas komunitas musik di kota Ambon melalui program Bangsa Karya.
Sejumlah kegiatan telah dilakukan, diawali dengan "sopi war project", "Bakar" (bangsa kasta rap) serta bangsa karya yang menampilkan talenta komunitas hip-hop di kota Ambon, kata Manager Les Molluccans, Robert Sounawe.
"Tahap awal kita mulai dengan komunitas musik hip-hop sebagai dasar untuk mengumpulkan komunitas, selanjutnya komunitas reggae, band, DJ, fotografi, videografi, dance dan visual art telah terlibat, kurang lebih 14 komunitas telah bergabung di project bangsa karya setiap hari jumat," katanya di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, project bangsa karya dimulai setelah pihaknya membentuk tim kerja yang mengangani even "Soundsation" yang menampilkan band Jamrud pada 25 Maret 2018 .
"Sampai saat ini di project bangsa karya sendiri ada delapan komunitas musik dengan komunitas kreatif, dan tersebar komunitas lainnya," ujarnya.
Dijelaskannya, selain merangkul komunitas musik pihaknya juga merangkul komunitas kreatif, yang memiliki kerajian khas Maluku.
Robert menyatakan, pihaknya selanjutnya akan menampilkan karya seni khas Maluku di even yang dibuat Less Molluccans bekerjasama dengan pihak swasta.
"Komunitas seni ini paling banyak dari Masohi Kabupaten Maluku Tengah. Kita targetnya bisa merangkul semua komunitas di Maluku, agar seluruh bakat dapat tersalur dan dapat diketahui orang banyak, terutama para pencari bakat didalam maupun luar negeri," katanya.
Ia mengakui, konsep awal berdirinya les Moluccans cafe and bar untuk membuka ruang bagi musisi dan seniman di kota Ambon.
"Kami berupaya menyiapkan wadah bagi musisi lokal mengekspresikan musik, kami tidak menggandeng orang per orang tetapi komunitas musik," tandasnya.
Les Moluccans mengusung konsep kafe dan bar bergaya kawula muda dengan menampilkan suasana berbeda dari kafe lainnya di yang ada di kota Ambon.
Les Moluccans merupakan tempat berkumpul orang dari berbagai latar belakang suku, agama, ras dan golongan. Di sini pengunjung tidak hanya menikmati minuman dan makanan dari produk lokal, termasuk menikmati musik dari beragam genre.
