Ambon, 2/11 (Antaranews Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff mengapresiasi penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I di Ambon pada 27 Oktober - 1 November 2018 yang sukses berkat dukungan semua umat beragama di daerah ini.
"Rasanya masyarakat Maluku tidak hanya menginginkan MTQ maupun Pesparawi Nasional sukses penyelengaraannya sehingga bertekad Pesparani yang untuk pertama kalinya dilaksanakan secara nasional juga harus menorehkan penilaian serupa," katanya, di Ambon, Jumat.
Dia merujuk pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-24 di Ambon pada 19 Juni 2012, dimana warga Ambon, "basudara beragama Kristen Protestan maupun Katolik" bahu membahu menyukseskannya, bahkan menyiapkan rumah untuk tempat tinggal peserta.
Kemudian, Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon pada 6 - 12 Oktober 2015 terlihat umat Islam di desa Batumerah, kecamatan Sirimau serta Waihaong dan Silale, kecamatan Nusaniwe juga mencerminkan jalinan keharmonisan antarumat beragama sebagai warisan leluhur.
"Saya bersyukur menjelang berakhir masa jabatan bersama Wagub, Zeth Sahubura pada 31 Maret 2019 ternyata Pesparani bisa dilaksanakan secara nasional dan Maluku dipercayakan sebagai tuan rumah, makanya masyarakat menunjukkan identitas daerah ini sebagai laboratorium kerukunan beragama sebagai warisan leluhur," ujar Gubernur.
Dia juga mengapresiasi kesadaran masyarakat Maluku, terutama Kota Ambon dan sekitarnya dalam memelihara stabilitas keamanan dengan membantu aparat keamanan.
"Warga menunjukkan seperti inilah Maluku yang berdasarkan survei BPS berada di peringkat kedua indeks kebahagiaan setelah Kepulauan Riau sehingga membuat kerasan para peserta maupun penggembira Pesparani," kata Gubernur.
Pesparani Katolik Nasional I ditutup Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise menggantikan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani pada Kamis(1/11) malam menempatkan Provinsi Kalimantan Timur sedbagai juara umum.
Sedangkan, Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) LP3KN, Adrianus Meliala mengemukakan, MunasPesparani Katolik I mengusulkan Provinsi NTT dan DKI Jakarta sebagai calon tuan rumah pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional II.
Kedua daerah itu dinilai memenuhi kriteria untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan pesta rohani umat Katolik tersebut.
Calon tuan rumah baru sebatas pengusulan, nantinya Kementerian Agama melalui Bimas Katolik yang menentukan serta menetapkan provinsi yang memenuhi kriteria menjadi tuan rumah.
Munas memutuskan sesuai statuta Pesparani diadakan tiga tahun sekali. Namun, untuk Pesparani II, akan diadakan pada 2020, mengingat pada 2021, akan diselenggarakan MTQ maupun Pesparawi Nasional.
Kedua, memutuskan Provinsi NTT dan DKI Jakarta untuk menjadi calon tuan rumah Pesparani Nasonal II.
"NTT dan DKI Jakarta dianggap memenuhi persyaratan untuk menjadi tuan rumah karena telah membawa surat rekomendasi dukungan dari masing - masing Gubernur,"kata Sekretaris Komoii Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Pastor PC. Siswantoko, Pr.