Ambon, 6/11 (Antaranews Maluku) - Realisasi ekspor ikan kerapu hidup dari Maluku ke Hongkong senilai Rp1,1 juta dolar AS, atau dominan di antara tujuh juta dolar AS nilai ekspor perikanan pada periode Februari-Oktober 2018.
"Khusus untuk realisasi ekspor ikan kerapu hidup ke Hongkong baru lima kali dilakukan tetapi nilainya lebih besar," kata Kadis Perindag Maluku, ElSvis patiselano di Ambon, Selasa.
Tujuan ekspor adalah Jepang, AS, Vietnam, Tiongkok, dan Hong Kong yang khusus memesan ikan kerapu hidup asal Kabupaten Kepulauan Aru dan sudah lima kali dilakukan kegiatan ekspor.
Ikan kerapu hidup asal Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru ini diekspor dari Pelabuhan Tual karena di sana ada Kantor Pelayanan Bea Cukai.
Kegiatan ekspor ikan baru dimulai pada Februari 2018 dan tetap berjalan sampai sekarang, walaupun pada posisi Juli dan Agustus mengalami sedikit penurunan volume ekspor.
Namun informasi dari para pengusaha ekspor kalau bulan-bulan sekarang ada musim ikan tuna dan merangsang pertumbuhan ekspor baik tuna segar ke Jepang maupun tuna olahan yang dikirim ke Amerika Serikat.
"Kita sudah hampir 140 kali melakukan ekspor selama delapan bulan ini dan ekspor ikan dilakukan baik dari bandara nternasional Pattimura maupun pelabuhan Yos Sudarso Ambon," jelas Elvis.
Meski tidak mengingat persis data volume ekspor namun nilai ekspornya sudah menembus 7 juta dolar AS, dan targetnya hingga Desember 2018 bisa mencapai 10 juta dolar AS.
Sekarang saja bila dibanding dengan ekspor non migas 2017 maka kenaikannya sudah di atas 500 persen, karena tahun lalu ekspor non migas Maluku nilainya sekitar 100.000 dolar AS.
Sementara ekspor ikan tuna hingga kini sudah mencapai 7 juta dolar AS sehingga terjadi kenaikan luar biasa.
PemproV Maluku saat juga telah membentuk tim peningkatan ekspor Maluku berdasarkan surat keputusan gubernur dan sesuai rencana dalam pekan ini gubernur akan melantik tim tersebut.
Selesai pelantikan akan dilanjutkan dengan gathering eksportir yang diinisiasi oleh Bea Cukai sebagai bagian dari tim dimaksud bekerjasama dengan pemda dalam hal ini Disperindag.
Jadi ada semacam dialog interaktif antara pemda dengan stakeholder terkait bersama para pengusaha eksportir perikanan dan eksportir lainnya.
Narasumber dari luar daerah diantaranya Kakaknpel Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya (Jatim) dan Kakanpel Bea Cukai Bandara Internasioanl Soekarno-Hata, Kepala Balai Besar Karantina Perikanan, serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Jakarta.
Lembaga tersebut yang selama ini bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan memfasilitasi para eksportir terkait pembiayaan ekspor dan mereka bisa memberikan bantuan kepada eksportir dengan berbagai kemudahan.
Ekspor perikanan Maluku didominasi kerapu hidup
Selasa, 6 November 2018 15:23 WIB