Ternate, 30/12 (ANTARA News) - Masyarakat termasuk wisatawan di Ternate, Maluku Utara (Malut) diimbau tidak menyambut malam Tahun Baru 2019 di puncak Gunung Gamalama, karena gunung api itu masih dalam status Waspada atau Level II.
"Dengan status Waspada itu maka masyarakat tidak boleh mendekati minimal 1,5 KM dari kawah gunung," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Darno Lamane di Ternate, Minggu.
Imbauan itu disampaikan menyusul adanya masyarakat, termasuk wisatawan yang ingin menyambut malam Tahun Baru 2019, di puncak Gunung Gamalama, agar bisa menyaksikan terbitnya matahari pada 1 Januari 2019 dari puncak gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu.
Menurut dia, berada di puncak Gunung Gamalama dalam status Level II sangat berbahaya, karena tidak tertutup kemungkinan aktivitas vulkanik gunung itu tiba-tiba meningkat.
Apalagi krakteristik aktivitas vulkanik Gunung Gamalama perubahannya sangat cepat, misalnya pada pukul 08:00 WIT menunjukan peningkatan vulkanik maka dalam beberapa jam kemudian bisa langsung meletus.
Selama ini, kata Darno Lamane, tidak jarang masyarakat yang mendaki di Gunung Gamalama mengalami musibah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, karena mereka ketika mendaki tidak memperhatikan larangan dari instansi terkait.
Hal lain yang harus menjadi perhatian bagi masyarakat, termasuk wisatawan yang ingin menyambut Tahun Baru di puncak Gunung Gamalama adalah Ternate saat ini masuk puncak musim hujan, sehingga jika ada hujan lebat saat berada di puncak gunung maka akan menimbulkan bahaya tersendiri.
Ia juga megimbau masyarakat Ternate, terutama yang berada di bantaran kali alur aliran lahar dingin Gunung Gamalama untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin saat hujan turun dengan intensitas lebat, terutama jika hujan itu turun di Gunung Gamalama.
Di Ternate sudah beberapa kali dilanda banjir lahar dingin Gunung Gamalama, di antaranya pada 2012 yang mengakibatkan belasan warga tewas terseret banjir lahar dingin dan merusak ratusan rumah warga.