Ambon, 31/1 (ANTARA News) - Gubernur Maluku terpilih, Murad Ismail berjanji akan mengganti seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di tingkat provinsi bila dirinya dilantik sebagai kepala daerah pada April 2019.
"Bila dilantik nanti sebagai kepala daerah definitif, saya akan melakukan perombakan birokrasi besar-besaran dengan mengganti semua pimpinan SKPD yang ada saat ini," kata Murad di Ambon, Kamis.
Penegasan Murad disampaikan dalam rapat koordinasi daerah tim kerja daerah koalisi Indonesia kerja (TKD KIK) provinsi yang dihadiri ratusan pengurus, caleg, dan anggota partai pengusung pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo - Maruf Amin.
Sikap mantan Kakor Brimob Mabes Polri ini terkait dengan perayaan ulang tahunnya pada 11 September 2018 yang tidak dihadiri satu pun pimpinan SKPD dari Provinsi Maluku.
Sampai hari ini pun Murad belum pernah menerima ucapan selamat oleh pasangan Cagub - Cawagub nomor satu dan nomor urut tiga.
"Tidak ada yang mengucapkan selamat Murad terpilih sebagai Gubernur Maluku periode lima tahun ke depan," katanya di hadapan ratusan pengurus dan anggota Parpol pengusung Capres dan Cawapres Jokowi-Amin.
"Kemarin waktu ulang tahun saya pada 11 Sepetember 2018, sengaja tidak dibuatkan undangan untuk semua masyarakat Maluku, terutama pimpinan SKPD untuk datang, tetapi ternyata semuanya tidak datang juga," katanya.
Waktu Lebaran, Wagub Maluku, Zeth Sahubruwa datang dan itu harus, tetapi ulang tahun itu adalah lebih bersifat pribadi.
Dikatakan, siapa pun yang datang saat itu tentunya akan dimaafkan sebagai manusia, tetapi kalau tidak datang maka terpaksa sudah harus berfikir ulang untuk melakukan perombakan birokrasi.
"Ada wartawan di sini dan saya akan menggantikan semua pimpinan SKPD biar ditulis besok di media massa," tegasnya.
Murad mengaku kalau dirinya adalah orang yang paling lembut, karena wajahnya boleh kasar tetapi terkadang suka menangis sendiri ketika melihat orang susah
"Wajah boleh mirip Mike Tyson, tetapi hati saya seperti Rinto Harahap," katanya disambut riuh para peserta rapat koordinasi daerah tim kerja daerah koalisi Indonesia kerja.
Dia juga menyampaikan kepada koalisi partai pengusung jangan berleha-leha dan dirinya tidak akan masuk koalisi ini terlalu jauh, karena partai pengusung ini melekat pemikiran bagaimana bisa menyelamatkan partai mereka untuk meraih persentasi suara dalam pemilu sesuai target Undang-Undang.
Kemudian orang-orang partai ini belum kerja untuk pak Jokowi karena mereka masih mencari payung cadangan untuk bagaimana loncat biar selamat dan duduk sebagai anggota DPRD kabupaten, kota, atau provinsi.
"Namun saya secara tidak terstruktur dan tidak menyatakan kepada orang lain bahwa saya sudah bekerja dengan tim dan relawan di 11 kabupaten/kota, termasuk ada beberapa Bupati yang telah dipanggil," tandas Murad.
Kemudian setelah dilantik sebagai Gubernur, maka dia akan bermain di belakang layar dan semua parpol percaya selalu ada di tengah mereka untuk mendukung semuanya dan siap bersama-sama dengan saudara sekalian memenangkan Jokowi-Amin.
Dia menambahkan, dirinya selama ini memilih berada di Jakarta karena masih menghargai Gubernur Said Assagaff dan wagub Zeth Sahuburua yang proses pemerintahannya masih berlangsung.