Ambon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah, kecamatan Sirimau.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, di Ambon, Senin, mengatakan, rencana penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah merupakan inisiatif warga dan mendapat persetujuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
"Tahap awal akan diawali dengan sosialisasi dengan masyarakat sekitar lokasi tanjung Batu Merah untuk mencari solusi, karena aspirasi ini datangnya dari masyarakat dan sangat positif untuk kita tindaklanjuti," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menindaklanjuti rencana penutupan lokalisasi.
"Siang ini saya akan rapat dengan Dinsos dan SKPD terkait untuk mulai bicarakan hal ini, jika inisiatif masyarakat maka akan dipercepat," ujarnya.
Sebelumnya Sekretaris MUI Kota Ambon Abdul Manan Latuconsina menyatakan, upaya menutup lokalisasi Tanjung Batu Merah bukan hanya keinginan umat Muslim, namun juga seluruh umat beragama di Kota Ambon.
Tidak ada satu pun ajaran agama yang memberikan ruang kepada praktik prostitusi, karena bertentangan dengan nilai agama juga nilai moral.
"Penutupan lokalisasi ini karena tidak sesuai dengan nilai moralitas bangsa, nilai adat dan budaya orang Maluku dan terutama nilai keislaman," katanya.
MUI katanya, bersama seluruh elemen masyarakat bertekad untuk menutup lokalisasi tersebut, mengingat upaya ini sudah lama diusulkan.
"Dalam waktu dekat kita segera menyurati pemerintah Kota Ambon dan pihak kepolisian untuk memproses penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah," tandasnya.
Pemkot sosialisasi penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah
Senin, 13 Mei 2019 13:55 WIB