Ternate (ANTARA) - Yogyakarta merupakan satu-satunya provinsi yang absen mengikuti Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON) 2020 cabang olahraga tinju di Ternate yang berlangsung 20-26 September 2019.
"Satu provinsi yang tidak ikut dalam Pra-PON di Ternate itu adalah DI Yogjakarta," kata Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina Malut Jasman Abubakar di Ternate, Jumat.
Sesuai kebijakan dari PB Pertina 24 provinsi di wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua mengikuti Pra-PON tinju di Ternate, sedangkan 10 provinsi di wilayah Sumatera mengikuti Pra-PON di wilayah itu.
Menurut dia, petinju dari 23 provinsi yang akan tampil di Pra-PON Ternate sekitar 250 orang dan mereka akan bertanding di 17 kelas, yakni 10 kelas putra dan 7 kelas putri.
Setiap kelas menyediakan empat tiket untuk ikut pesta olahraga nasional empat tahunan di Papua, artinya setiap petinju yang berhasil masuk ke babak semifinal otomatis lolos ke PON Papua.
Pertina Malut pada Pra-PON di Ternate, menurut Jasman Abubakar, hanya menurunkan petinju di 15 kelas, karena dua kelas tidak memiliki petinju, di antaranya kelas 61 kg putri.
Para petinju Malut yang disiapkan menghadapi Pra-PON, kini tengah menjalani karantina di asrama haji transit Ngade di Ternate, setelah sebelumnya mereka menjalani pertandingan uji coba di Manado, Sulawesi Utara sebagai lanjutan dari pemusatan latihan di Ternate yang berlangsung sejak Juni 2019.
Ia menambahkan, Pertina Malut menargetkan bisa meloloskan sedikitnya 10 petinju putra dan putri ke PON 2020 Papua pada Pra-PON di Ternate dan target itu diyakininya bisa terealisasi karena petinju yang diturunkan memiliki prestasi bagus.
Lokasi penyelenggaraan Pra-PON tinju di Ternate yang semula direncanakan di Sport Hol Ternate dialihkan ke Gelora Kie Raha Ternate karena pengerjaan Sport Hol belum selesai.