Ambon (ANTARA) - Petugas pemadam kebakaran bersama aparat kepolisian dan warga kesulitan memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Dusun Nahel, Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon) akibat lokasinya yang terjal dan sulit dijangkau.
"Kebakaran hutan dan lahan ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIT namun petugas Damkar dan polisi yang dibantu warga sulit memadamkan kobaran api," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Julkisno Kaisupy di Ambon, Minggu.
Peristiwa Karhutla ini yang terjadi di petuanan RT 003.04 Dusun Nahel ini sebagian lahannya sudah dikelola mantan Ketua Simode GPM, Pdt. Sammy Titaley untuk perkebunan cengkeh serta nanas.
Menurut dia, awalnya saksi Patandian (53) selaku Ketua RT menjelaskan bahwa sekira pukul 12.00 WIT, dirinya didatangi saksi Agus Sarimole dan melaporkan adanya kebakaran hutan dan lahan kebun milik keluarga Titaley.
Atas laporan tersebut, dirinya menuju lokasi dan melihat kondisi hutan terbakar luas sehingga menghubungi Damkar PemKot Ambon untuk datang memadamkan api, sementara ketua RT bersama warga berupaya melakukan pemadaman secara manual.
Pukul 13.31 WIT, tiga unit mobil Damkar tiba dilokasi bersama Kapolsek Nusaniwe dan personilnya, serta PRC Polda Maluku sehingga mereka bersama warga membantu memadamkan api namun tidak membuahkan hasil karena kondisi alam yang terjal dan sulit dijangkau.
Saksi Frans (45), juga menjelaskan bahwa sekira pukul 10.00 WIT, dirinya berada di rumah dan melihat asap api yang muncul di samping rumah kebun milik Sammy Titaley, namun dia menyangka para tukang kayu yang biasa mengerjakan rumah kebun beraktifitas membakar sisa tumpukan kayu.
Beberapa saat kemudian dia melihat kobaran api meluas membakar lahan sehingga menuju ke TKP, dan saksi langsung menemui Ketua RT bersama warga berusaha untuk bersama memadamkan api secara manual.
Dirinya juga menambahkan bahwa beberapa hari belakangan, pekerja rumah kebun mengerjakan atap rumah kebun dan sering melakukan pembakaran, namun disaat kejadian ini tidak terlihat para pekerja rumah kebun dimaksud.
"Untuk sementara belum dapat dipastikan penyebab awal kebakaran karena pada saat di ketahui oleh ketua RT Dusun Nahel Negeri Amahusu, mendatangi TKP, tidak ada warga di lokasi TKP," kata Julkisno.
Sampai dengan saat ini api belum dapat dipadamkan dikarenakan lokasi yang tidak mendukung untuk dilakukan pemadaman dengan mobil Damkar.
Kabag ops Polres Ambon AKP. M. Amin dan Kapolsek Nusaniwe Iptu Piter Syaranumal bersama personil dan warga masih melakukan aktifitas pemadaman dan prosentase pemadamannya sudah sekitar 80 persen.
Api menjalar dengan cepat dikarenakan pengaruh cuaca panas dan angin yang kencang serta lahan gambut yang mudah terbakar.
Damkar dan polisi sulit padamkan karhutla di negeri Amahusu
Senin, 23 September 2019 9:20 WIB