Ambon (ANTARA) - Dua orang tenaga medis di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang bertugas menangani pasien COVID-19 dilaporkan positif terinfeksi virus tersebut.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten MBD Alfonsius Siamiloy yang dikonfirmasi ANTARA dari Ambon, Selasa membenarkan dua tenaga medis positif terinfeksi COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) Polymerase Chain Reaction (PCR) dikeluarkan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan BTKL-PP Kelas II Ambon yang disampaikan pada 16 Juni 2020, dua dari tujuh tenaga medis positif terinfeksi COVID-19, yakni berinisial JAS (27) dan JW (25)," katanya.
Tujuh tenaga medis tersebut bertugas merawat dan menangani tiga pelaku perjalanan dari Kota Ambon yang dinyatakan positif COVID-19, berdasarkan hasil tes usap dilakukan BTKL-PP Kelas II Ambon, pada 30 Mei 2020.
Ketiga pasien positif COVID-19 yang dikarantina di Perumahan Dokter Pemkab MDB di Tiakur dengan status orang tanpa gejala (OTG), yakni kasus 216 berinisial JM (34) berjenis kelamin perempuan, kasus 217 YL (35) perempuan dan kasus 218 inisial AKM (15) perempuan.
"Jadi saat ini sudah ada lima pasien positif COVID-19 di MBD. Semuanya OTG atau tanpa gejala. Mereka diisolasi di Perumahan Dokter Pemkab MDB dengan penjagaan dan penerapan protokol kesehatan ketat agar tidak menular ke orang lain," katanya.
Dia mengatakan tes usap dilakukan kepada tenaga medis berdasarkan perintah Kepala Dinas Kesehatan provinsi Maluku, mengingat mereka rentan terinfeksi pandemi tersebut karena melakukan kontak langsung dengan para pasien.
Ketua tim medis Gugus Tugas COVID-19 MBD, dr Jimmy Sindahanis mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi ulang protokol kesehatan yang diterapkan dalam menangani para pasien terkonfirmasi, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap dan sesuai standar kesehatan.
"Ada kemungkinan saat bertugas tenaga medisnya lalai dengan protokol kesehatan sehingga mereka ikut terinfeksi. Setelah ini seluruh tenaga medis yang bertugas menangani pasien COVID-19 akan diawasi secara ketat," katanya.
Dia menambahkan, tiga pasien yang melakukan pelaku perjalanan sudah menjalani beberapa kali tes usap, namun belum menunjukkan gejala akan sembuh.
"Memang mereka tidak menunjukkan gejala terpapar COVID-19, dan sudah menjalani beberapa kali tes swab dan hasilnya masih tetap positif," tandasnya.
Berkaitan dengan penambahan kasus Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 MBD mulai melakukan pelacakan dan penelusuran, guna menemukan warga yang melakukan kontak erat dengan kedua tenaga medis tersebut, guna dilakukan pemeriksaan cepat maupun tes usap untuk mengetahui kondisi keterpaparan.