Ambon (ANTARA) - Dua pejabat pada Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Umum PT Bank Maluku - Maluku Utara (Malut) terkonfirmasi positif COVID-19 dan kini mereka menjalani karantina mandiri.
Direktur Utama Bank Maluku Malut Arief Burhanuddin Waliulu yang dikonfirmasi di Ambon Rabu membenarkan dua pejabat di bank pelat merah itu positif terpapar COVID-19.
"Ada dua pimpinan yang positif. Makanya saat ini seluruh karyawan di kantor pusat diwajibkan mengikuti tes cepat maupun tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR)," kata Arief.
Kedua pejabat bank milik Pempov Maluku dan Maluku Utara tersebut baru diketahui positif terpapar COVID-19 saat beberapa hari lalu mereka bersama 8 pegawai lainnya mengurus surat izin untuk berangkat menghadiri rapat umum pemegang saham (RUPS) bank tersebut akan berlangsung di Jakarta.
Mereka menjalani pemeriksaan cepat sebagai salah satu syarat memperoleh surat izin keluar Kota Ambon, di mana hasilnya empat orang reaktif, sedangkan enam lainnya non reaktif, kemudian dilanjutkan dengan tes usap dan hasilnya kedua pejabat tersebut dinyatakan positif.
"Keduanya sudah menjalani karantina mandiri serta perawatan di rumah masing-masing, dan sejak Selasa (28/7) tidak lagi berkantor. Mudah-mudahan setelah ditangani tim medis selama 14 hari keduanya bisa sembuh," ujar Arief.
Guna mencegah penyebaran pandemi tersebut di lingkungan bank pelat merah tersebut pihaknya mewajibkan para pegawai yang bertugas di kantor utama di Jl. Pattimura Kota Ambon, untuk menjalani tes cepat dan tes usap yang ditangani petugas medis Dinas Kesehatan Maluku.
"Khusus test swap dikhususkan untuk pegawai yang melakukan kontak erat dengan kedua pimpinan tersebut. Disinveksi juga akan dilakukan di seluruh ruangan kantor," katanya.
Dia berharap hasil tes usap dapat selesai pada Kamis (30/7), sehingga pihaknya dapat mengambil langkah penanganan lanjutan juga memutus mata rantai penyebaran dan tidak menjadi klaster baru.
Komisaris Utama Bank Maluku Malut MAS Latuconsina juga membenarkan petugas Dinas Kesehatan Provinsi Maluku telah melakukan test swap terhadap para pegawai di kantor utama bank tersebut.
"Pengambilan sampel swap dilakukan petugas sejak siang, tetapi saya tidak mengetahui teknisnya dan hasilnya akan disampaikan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku," katanya.
Data GTPP COVID-19 Provinsi Maluku hingga Rabu (29/7) tercatat 1.069 orang di tujuh dari 11 kabupaten kota di provinsi Maluku terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu 697 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 22 meninggal serta sisanya 350 orang dalam perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan.
Jumlah pasien positif yang tengah menjalani perawatan terbanyak di Kota Ambon yakni 263 orang, disusul Kabupaten Maluku Tengah (28 kasus), Kota Tual (20 kasus), Maluku Tenggara (17 kasus), Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) 15 kasus, Seram Bagian Barat (empat kasus) dan kabupaten Buru tiga kasus.