Ambon (ANTARA) -
Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menyiapkan 100 personil Satuan Brimob untuk diberangkatan ke Polda Papua guna mengemban tugas sebagai pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO).
"100 personil anggota Brimob ini terdiri dari seluruh kompi yang ada di Provinsi Maluku, baik di Ambon, Maluku Tengah ataupun batalyon B di Masohi ditarik satu peleton," kata Dansat Brimob Polda Maluku Kombes Pol Muhammad Guntur di Ambon, Senin.
Kemudian ada juga personil Kompi C Satuan Brimob dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
"Untuk cadangan( power on hymne) kami juga telah mempersiapkan 100 personil, sedangkan untuk mengantisipasi pelaksanaan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020, maka sudah menyiapkan cadangan dua SSK khusus di kota Ambon dan dua SSK lainnya di luar dari Pulau Ambon," ujarnya.
Sesuai informasi dari Karo Ops Polda Papua maupun Kasatgas Pamrahwan, anggota yang mendapatkan penugasan dari Polda Maluku akan ditempatkan di wilayah Polres Timika, sehingga 100 personil Brimob BKO ini secara penuh akan mendukung aparat yang di sana.
"Dalam pelaksanaan tugas ini, kami akan menggantikan Satuan Brimob BKO asal Polda Kalimantan Tengah yang akan berakhir pada 15 September 2020," kata Muhammad Guntur.
Sedangkan, Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar dalam arahannya mengatakan, anggota yang akan melaksanakan tugas ini sudah dilatih beberapa hari untuk mempersiapkan diri menjalankan tugas BKO ke Papua.
"Kenapa saya bertanya setiap anggota yang beragama Hindu, Budha, maupun Katolik, maupun Islam, karena semua iman itu letaknya di keyakinan kita kepada yang maha kuasa," ujar Kapolda.
Personil yang akan diberangkatkan ini bukan hal yang pertama, tetapi Kapolda ingin mengingatkan bahwa tidak ada kekuatan apa-apa tanpa campur tangan Yang Maha Kuasa. Semuanya harus memiliki ketaqwaan untuk melaksanakan apa yang menjadi perintah Yang Maha Kuasa dan menjauhi segala larangan-Nya.
"Maka yang pertama bekal tadi saya katakan sudah ada yang membawa Alquran bagi beragama Islam. Alkitab bagi yang Kristen, karena itu bekal yang paling utama di sana yang harus banyak diulang adalah membaca masing - masing kitab-kitab suci," tandas Kapolda.