Dobo, Kepulauan Aru (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Lukman Noomay menyatakan pihaknya sangat berharap Bulog Divre Maluku membuka gudang di Dobo, untuk memperlancar bantuan beras bagi keluarga ekonomi lemah di daerah kepulauan itu.
"Harapan kongkritnya, kami ingin Bulog Maluku selaku BUMN penyalur, membuka gudang di Dobo (ibu kota kabupaten Kepulauan Aru). Geografis Aru ini kepulauan, ada sekitar 350 pulau berpenghuni dari 767 pulau yang ada," kata Lukman di Dobo, Sabtu.
Ia menyatakan, penyaluran beras untuk KPM (keluarga penerima manfaat) PKH (program keluarga harapan) di daerah ini sering terlambat karena keterlambatan pengiriman dari Gudang Bulog Kota Tual.
Pengiriman dari Tual ke Dobo menggunakan transportasi laut dengan waktu tempuh 12 jam.
"Keterlambatan bukan di sini (dari Dobo ke berbagai kecamatan sasaran), tetapi karena kami terima dari Tual terlambat. Kalau sudah di sini, pengiriman lancar. Contohnya distribusi ke Desa Koijabi di Kecamatan Aru Tengah Timur, kemarin. Dalam waktu kurang dari tiga jam perjalanan menggunakan 'speedboat', beras bantuan sudah tiba dan bisa diserahkan," katanya.
Bantuan beras untuk warga Desa Koijabi, Kecamatan Aru Tengah Timur berjumlah 5,6 ton untuk sekitar 231 KPM PKH.
Lukman juga menyatakan bahwa permintaan agar Bulog Divre Maluku membuka gudang di Dobo, Kepulauan Aru sudah lama diajukan, tetapi hingga kini belum ada tanggapan.
Penyaluran bantuan beras PKH tahun 2020 diberikan selama tiga bulan, Agustus, September dan Oktober.
Data dari Bulog Divre Maluku menyebutkan jumlah beras yang diperuntukkan bagi provinsi ini sebanyak 4.584 ton, dengan 101.868 KPM PKH. Masing-masing KK mendapatkan jatah 15 kilogram.