Ambon (ANTARA) -
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPPKB) Kota Ambon, Welly Patty menyatakan, capaian Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( KB MKJP) mengalami peningkatan di tahun 2020 sebanyak 4.965 akseptor.
"Walaupun di masa pandemi COVID-19 pencapaian KB baru MKJP dan KB aktif MKJP mengalami peningkatan," katanya, Kamis.
MKJP merupakan kontrasepsi untuk menunda, menjarangkan kehamilan serta menghentikan kesuburan yang digunakan dalam jangka panjang.
Capaian KB aktif MKJP pada 2019 berjumlah 4.826 dan 2020 meningkat menjadi 4.965 akseptor.
Sedangkan pada 2019 capaian KB baru MKJP berjumlah 1.938, meningkat di 2020 menjadi 2.553 Akseptor.
Dikatakannya, pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dianggap mengkhawatirkan karena tidak diimbangi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Program KB hadir untuk menjawab setiap persoalan terkait kependudukan. Sebagaimana diketahui KB merupakan bagian terpadu dalam program pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang baik dari segi kesejahteraan ekonomi, sosial dan budaya.
Diakuinya, secara kualitas program KB belum dikatakan sukses, karena mayoritas masyarakat masih memilih menggunakan KB jangka pendek seperti suntik, kondom, dan PIL.
Tetapi di satu sisi pemerintah menganjurkan masyarakat menggunakan KB jangka panjang seperti IUD, Implant, MOW, MOP.Karena alat kontrasepsi ini dianggap lebih efektif untuk menunda kehamilan hingga jangka waktu tiga tahun lebih.
Metode KB jangka panjang yakni MKJP dinilai lebih aman karena minim sekali efek samping.
"Program KB ini harus dilakukan agar bisa menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan dalam menjamin kesejahteraan keluarga, " tandas Welly.