Jakarta (ANTARA) - Tiga pekan setelah gelandang Christian Eriksen tumbang karena serangan jantung, Timnas Denmark turun lagi berlaga guna menghadapi Republik Ceko dalam perempatfinal di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, Sabtu malam pukul 23.00 WIB.
Eriksen sudah pulih dan sudah di rumahnya, tapi juga Denmark sudah pulih dan berubah sangar pada dua laga terakhirnya ketika menggasak Rusia 4-1 dalam fase grup dan Wales 4-0 dalam 16 besar.
Baik Denmark maupun Ceko dalam keadaan bugar sepenuhnya setelah beristirahat panjang menyusul sukses mereka dalam 16 besar.
Denmark sang juara Euro 1992 kembali lagi masuk perempatfinal sejak Euro 2004, sedangkan Ceko yang juara Euro 1976 dan runner-up Euro 1996, terakhir kali masuk perempatfinal pada Euro 2012.
Baca juga: Menang fantastis 4-0, Denmark ke perempatfinal Euro 2020
Striker Yussuf Poulsen pulih setelah absen saat Denmark menggebuk Wales tetapi malah membuat pusing pelatih Kasper Hjulmand karena harus memilih antara Poulsen dan Kasper Dolberg yang menjadi bintang ketika Denmark melangkah ke perempatfinal.
“Saya siap bermain, tapi tergantung keputusan Kasper (Hjulmand),” kata Poulsen, menantang.
Hjulmand juga tersemangati dengan bergabungnya lagi kapten Vladimir Darida dan bek kiri Jan Boril. Darida absen saat melawan Belanda pada 16 besar, sedangkan Boril terkena akumulasi kartu kuning.
Pelatih Ceko Jaroslav Silhavy lagi berbahagia karena sudah bisa menurunkan lagi Antonin Barak dan Pavel Kaderabek yang absen pada laga-laga terdahulu. “Kedua pemain sudah siap,” kata Silhavy seperti dikutip Reuters.
Pemenang laga ini akan ditantang Inggris atau Ukraina dalam semifinal di Wembley, Rabu pekan depan.
Baca juga: Kolaps di Euro 2020, dokter Timnas Denmark ungkap detak jantung Eriksen sempat berhenti
Prediksi sebelas pemain pertama
Denmark (3-4-3): Kasper Schmeichel; Andreas Christensen, Simon Kjaer, Jannik Vestergaard; Daniel Wass, Pierre-Emile Hojbjerg, Thomas Delaney, Joakim Maehle; Martin Braithwaite, Kasper Dolberg, Mikkel Damsgaard
Republik Ceko (4-2-3-1): Tomas Vaclik; Vladimir Coufal, Ondrej Celustka, Tomas Kalas, Jan Boril; Tomas Holes, Tomas Soucek; Lukas Masopust, Antonin Barak, Petr Sevcik; Patrik Schick
Baca juga: Akibat shock, Denmark minta UEFA ubah prosedur pertandingan setelah Eriksen pingsan
Skenario pertandingan
Setelah kalah dalam dua laga pertamanya, Denmark berubah menjadi tim yang produktif dengan mencetak delapan gol dalam dua pertandingan terakhir, selain menempati peringkat tertinggi dalam hal melepaskan tembakan ke arah gawang dan tendangan tepat sasaran.
Ketiadaan playmaker Christian Eriksen tidak begitu mempengaruhi Denmark. Formasi 3-4-3 membuat mereka jauh lebih fleksibel saat menekan di mana duo bek sayap Daniel Wass dan Joakim Maehle membuat serangan mengalir dari semua sektor, termasuk dari kedua sisi lapangan.
Wass dan Maehle membuat para penyerang sayap leluasa meneror lawan dan sekaligus menyokong striker. Namun demikian, Kasper Hjulmand dipusingkan oleh apakah mesti memasang lagi Yussuf Poulsen setelah sang striker sudah pulih dari cedera.
Namun sepertinya bintang RB Leipzig itu mesti rela masuk dari bangku cadangan, karena sang pelatih cenderung memasang Kasper Dolberg yang lagi menanjak. Dua gol yang diciptakan mantan pemain Ajax ini menjadi salah satu yang menonjol dalam sukses 16 besar lalu. Performa ini membuat dia favorit dipasangkan lagi dalam trisula serangan bersama Martin Braithwaite dan Mikkel Damsgaard yang merupakan bintang Denmark lainnya.
Di lapangan tengah, poros ganda Pierre-Emile Hojbjerg dan Thomas Delaney bermain sangat efisien. Tetapi Delaney di ujung tanduk karena kalau sampai mendapatkan lagi kartu kuning maka dia terancam absen dalam pertandingan berikutnya, seandainya Denmark memenangkan perempatfinal ini. Meskipun begitu Hjulmand masih memiliki dua pemain Brentford, yakni Christian Norgaard dan Mathias Jensen.
Untuk lini pertahanan, Denmark tak memiliki alasan mengganti trio bek tengah Andreas Christensen, Jannik Vestergaard dan kapten Simon Kjaer. Trio ini menciptakan keseimbangan teknis, superioritas bola atas dan juga kepemimpinan, sehingga membuat nyaman Kasper Schmeichel dalam menjaga gawang Denmark.
Ketangguhan lini belakang Republik Ceko menjadi kunci kemenangan atas Belanda dalam 16 besar lalu. Ujian kuartet pertahanan ini sudah sangat teruji di bawah kepemimpinan manajer timnas Jaroslav Silhavy yang mendapatkan suntikan semangat dari kembalinya bek kiri Jan Boril.
Bintang Slavia Prague ini bisa dipasang lebih dulu namun sebagai bek kanan, bersama Vladimir Coufal yang akan mengisi peran bek kiri dalam formasi empat bek bersama duo bek tengah Ondrej Celustka dan Tomas Kalas.
Skuad Silhavy sangat efektif dalam mementalkan tekanan yang dilancarkan kedua bek sayap Belanda dalam 16 besar lalu, dan dia akan menekankan hal sama saat melawan Denmark yang seperti Belanda memiliki dua bek sayap yang agresif pada diri Wass dan Maehle. Tapi kedua bek sayap Denmark ini bisa membatasi hasrat Coufal dalam maju membantu serangan Ceko.
Untuk menutup kekurangan ini, Ceko menggantungkan diri kepada kreativitas dua pemain yang bermain melebar dari separuh lapangan, yakni Lukas Masopust dan Petr Sevcik. Sedangkan Antonin Barak berperan penting sebagai penuntas bola mati atau keadaan set-piece.
Denmark sendiri harus mewaspadai kepiawaian Ceko dalam soal set-piece karena gelandang-gelandang seperti Tomas Soucek, Tomas Kalas dan Tomas Holes sangat ahli menyelesaikan skenario ini saat situasi ini terjadi di sepertiga lapangan terakhir.
Barak juga sangat efektif dalam mengirimkan bola ke daerah berbahaya, sampai menjadi bintang lapangan saat mengalahkan Belanda.
Soucek dan Holes sendiri menjadi dua pemain terpenting dalam lini kedua Ceko. Mereka tak lelah bergerak dan agresif sehingga bakal menyulitkan para gelandang pekerja keras seperti Hojbjerg dan Delaney yang dimiliki Denmark.
Vladimir Darida dan Alex Kral menjadi opsi lain di lapangan tengah, sedangkan Jakub Jankto dan Adam Hlozek menjadi cadangan eksplosif untuk lini serang. Yang pasti Patrik Schick tak tergantikan sebagai pemimpin dan ujung tombak Ceko.
Baca juga: Tomas Holes jadi 'star of the match' di laga Belanda vs Ceko
Statistik pertemuan kedua tim
Ceko dan Denmark sebelum ini sudah 25 kali bertemu yang 13 di antaranya dimenangkan Ceko yang hanya dua kali kalah. Lima dari enam pertemuan terakhir mereka berakhir imbang, kecuali kemenangan tandang 3-0 Denmark dalam kualifikasi Piala Dunia 2014 di mana dua gol di antaranya diciptakan oleh dua punggawa Denmark saat ini, Andreas Cornelius dan Simon Kjaer. Kemenangan lainnya Denmark adalah saat menang 2-1 di kandang sendiri dalam kualifikasi Piala Dunia 2002.
Kedua tim terakhir kali bertemu dalam laga persahabatan 15 November 2016 yang berakhir seri 1-1. Dua striker dari kedua tim, Antonin Barak dari pihak Ceko dan Nicolai Jorgensen dari Denmark, menciptakan kedua gol itu. Keduanya masih masuk skuad Euro 2020. Anggota skuad sekarang yang juga turun bermain dalam laga itu adalah Tomas Koubek, Tomas Kalas, Pavel Kaderabek dan Tomas Soucek dari pihak Ceko, sedangkan dari pihak Denmark ada Frederik Ronnow, Simon Kjaer, Jens Stryger Larsen, Daniel Waas, Mathias Jorgensen dan Jannik Vestergaard.
Kiprah perempatfinal Euro terakhir Denmark terjadi pada Euro 2004 ketika mereka kalah 0-3 dari Ceko. Sampai sekarang ini masih menjadi kemenangan terbesar Ceko dalam putaran final Euro, sebaliknya menjadi salah satu kekalahan terbesar Denmark dalam ajang serupa.
Ceko juga memenangkan pertemuan dengan Denmark lainnya dalam putaran final Euro ketika dua gol Vladimir Smicer memenangkan Ceko 2-0 dalam fase grup Euro 2000.
Ceko dan Denmark sama-sama pernah menjadi juara Eropa, masing-masing 1976 untuk Ceko, dan 1992 untuk Denmark.
Baca juga: Menang 2-0, Ceko singkirkan 10 pemain Belanda di Euro 2020
Preview perempatfinal Euro 2020: Denmark vs Republik Ceko, tuah insiden Eriksen
Sabtu, 3 Juli 2021 14:33 WIB