Jakarta (ANTARA) - Manajemen klub Lazio membela pemain barunya, Elseid Hysaj, setelah ia menjadi sasaran perundungan suporter garis keras yang disebut 'ultras' dari klub Serie A itu. Serangan tersebut adalah dampak dari Hysaj menyanyikan lagu partisan "Bella Ciao" dalam seremoni perkenalan dia.
Lagu rakyat Italia itu menjadi lagu wajib Perlawanan Italia pada 1940-an yang kemudian diadopsi di seluruh dunia sebagai lagu perlawanan anti-fasis.
Penampilan Hysaj membuat marah pendukung garis keras Lazio yang disebut 'ultras' yang memiliki kaitan dengan kelompok kanan jauh.
Pemain timnas Albania itu menjadi sasaran pelecehan daring dengan spanduk digantungkan di sebuah jembatan di Roma yang ditulisi kalimat "Hysaj cacing, Lazio fasis".
Baca juga: Nyanyikan lagu Bella Ciao simbol antifasis, Lazio bela bek barunya Elseid Hysaj
Pada Selasa, klub yang berbasis di Roma itu mengeluarkan pernyataan "mengecam spanduk memalukan itu."
"Kami mendukung atlet-atlet kami dan semua pemain. Kami tak akan pernah sependirian dengan mereka yang menolak nilai-nilai olah raga," kata Lazio seperti dikutip AFP.
"Kami sudah jelas menjauhkan diri kami dari mereka yang ingin mengeksploitasi peristiwa ini untuk kepentingan politik dengan merusak citra tim, semua pendukung Lazio dan klub ini."
Ribuan suporter Lazio lainnya membela Hysaj yang didatangkan ke Roma dari Napoli dalam status bebas transfer, di bawah tagar #IostoconHysaj (saya bersama Hysaj).
Baca juga: Jerman tinggalkan laga persahabatan Olimpiade akibat perilaku rasis, begini penjelasannya
Baca juga: Jadon Sancho anggap serangan rasial yang dialaminya di final Euro 2020 bukan hal baru