Jakarta (ANTARA) - Perusahaan edutech Zenius memperkenalkan Zeniusland, wadah bagi orangtua dan anak untuk menjelajahi dunia belajar bersama yang dilengkapi permainan edukatif dan animasi, yang membuat belajar lebih menyenangkan.
ZeniusLand adalah platform belajar yang dirancang khusus untuk mengembangkan kemampuan fundamental dan cara berpikir kritis siswa sekolah dasar di Indonesia.
Platform ini menyediakan permainan edukatif untuk meningkatkan kecerdasan kognitif maupun emosional anak. Selain itu, ini pun bisa menambah semangat eksplorasi dan belajar anak, dengan mengenalkan karakter animasi yang membuat kegiatan belajar anak jadi semakin menyenangkan.
Baca juga: Keren, GoFood hadirkan fitur ulasan pelanggan dan rekomendasi kuliner lokal
ZeniusLand, sejalan dengan visi Zenius yakni menumbuhkan kecintaan terhadap belajar dalam diri semua orang, di mulai sejak dini. Siswa SD dapat menguasai Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris melalui metode gamifikasi seru.
Dengan ZeniusLand, siswa dapat memulai petualangan dalam mengejar ilmu pengetahuan bersama Tiga Sekawan, yangmewakili nilai-nilai karakter anak yang perlu digali sejak dini; Gika untuk kemampuan logika, Imaji untuk imajinasi, dan Aksa untuk literasi.
“Melalui ZeniusLand, kami berharap dapat memotivasi siswa-siswi di Indonesia untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Kami percaya, sisi menyenangkan dalam kegiatan belajarharus dibangun sedini mungkin, seperti sejak usia sekolah dasar," kata Sabda PS, founder dan CEO Zenius dalam siaran pers, dikutip Sabtu.
Jika siswa sudah menumbuhkan “kecintaan belajar”, maka niscaya mereka akan memiliki motivasi ini untuk terus memelihara rasa ingin tahu dan mempelajari hal-hal baru hingga dewasa, kata Sabda.
Baca juga: Startup kuliner Gibran & Kaesang dapat suntikan Rp29 miliar
Kebutuhan untuk menumbuhkan semangat belajar sangat krusial di Indonesia karena menurut data Programme for International Student Assessment (PISA) dari 2000-2018, negara ini selalu menetap pada peringkat 10 terbawah dari semua negara partisipan survei.
Pada survei terakhir di tahun 2018, siswa Indonesia berada di peringkat ke-6 terendah untuk skor membaca, peringkat ke-7 terendah untuk matematika, dan peringkat ke-9 terendah untuk sains. Ironisnya, ketiga skor di mata pelajaran fundamental ini justru mengalami penurunan dari riset sebelumnya pada tahun 2015.
Walaupun riset PISA menguji siswa-siswi berusia 15 tahun, nyatanya keterampilan fundamental merupakan bekal yang penting untuk dilatih sedini mungkin, terutama di umur sekolah dasar. Studi Global Save the Children pada bulan Juli 2020 juga mengindikasikan bahwa 8 dari 10 anak tidak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai selama diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dengan kondisi yang masih belum memungkinkan untuk melakukan PTM (Pertemuan Tatap Muka) penuh, dan kehadiran platform belajar yang menyenangkan bagi anak seperti ZeniusLand diharapkan bisa membuka akses yang lebih luasdan membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa-siswi di Indonesia.
Pada tahap awal ini, ZeniusLand akan menghadirkan lebih dari 40 video pembelajaran, lebih dari 200 pertanyaan, dan lebih dari 40 materi pembelajaran interaktif untuk siswa kelas 4-6 SD. Platform ini telah tersedia di Android, dan akan segera tersedia di iOS, yang dapat diakses dengan basis langganan, yaitu sebesar Rp800.000 per tahun.
Baca juga: Donut Robotics ciptakan masker cerdas terkoneksi internet