Ternate (ANTARA) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla mengungkapkan, untuk ketersediaan kebutuhan kantong darah demi kepentingan manusia secara nasional sudah mencapai 60 persen.
"Secara nasional presentasenya kurang lebih sudah 60 persen, dan saat ini juga masih berjalan," katanya, saat pelantikkan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Maluku Utara di Ternate, Rabu.
Bahkan, menurut Jusuf , hingga kini jumlah kantor Unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia sebanyak 240 unit. Dan itu, sudah termasuk UTD Provinsi Maluku Utara yang baru saja diresmikan olehnya di Kelurahan Bastiong Talangame, Ternate Selatan.
Menurutnya, PMI bekerja apabila ada kesulitan dan membantu sesama yang berbasis program kemanusiaan.
"Olehnya itu tidak semua akan siap dengan hal itu. Karena itu memang adalah tugas pokok PMI," ujarnya.
Secara global, Indonesia merupakan daerah yang paling sering mendapatkan bencana. Selain bencana non alam yakni, COVID-19 yang melanda hampir seluruh dunia, tentunya PMI bekerja keras bersama-sama pemerintah dan negara untuk mengatasi bencana tersebut.
"Khususnya seperti penyemprotan disenfektan, pelayanan kesehatan, dan upaya-upaya lainnya yang memupukan kebersamaan," kata Jusuf.
Meski semuanya tugas utama PMI, namun PMI selalu ada dimana-mana. Salah satu tugas pokok PMI yakni, donor darah. Darah merupakan komponen yang terpenting dalam tubuh kita yang tidak tergantikan, selain manusia itu sendiri.
"Darah bisa menyelamatkan jiwa, jika anggota tubuh lainnya patah bisa diganti, atau jika gigi kita copot bisa dipasang dengan gigi palsu, tetapi darah tidak ada namanya darah palsu," tandas Jusuf.
Selain itu, PMI merupakan bagian penting ketika adanya pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Sehingga tidak lepas dari itu, ia mengimbau kepada masyarakat Indonesia, agar selalu waspada, tetap menerapkan protokol kesehatan dan terus mau divaksin.
Sebab, tidak menutup kemungkinan adanya gelombang ketiga COVID-19.
"Selalu menerapkan protokol kesehatan dan terpenting mau divaksin," tegas Jusuf Kalla.