Langgur, Maluku Tenggara (ANTARA) - Kerinduan masyarakat dan jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Ohoi Ur Pulau untuk memliki gedung Gereja baru yang representatif mulai terjawab.
Hal ini ditandai dengan proses pengerjaan gedungnya dimana kini sudah pada tahap pentupan atap Gereja, setelah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menggelontorkan dana hibah pada tahun 2021 ini sebesar Rp1,2 miliar.
Pendeta I. K. Koljaan Ketua Klasis GPM Pulau Pulai Kei Kecil dan Kota Tual, Pendeta Kolyaan, pada giat penutupan atag Geraja Ur Pulau menyatakan, setelah melewati pergumulan panjang kurang lebih 16 tahun untuk memiliki gedung Gereja baru, dan kini kita sudah dapat menutup atap Gereja.
"Semua ini atas kasih Tuhan melalui Pemda Malra yang memberi perhatian bagi Gereja dan jemaat ini," kata Koljaan.
Baca juga: Bupati Malra tegaskan mobil perdesaan bukan untuk pribadi, kelola secara bertanggungjawab
Baru pernah, kita Gereja mendapat dana cukup besar, dan itu juga bagi Gereja-Gereja lainnya di daerah ini, jumlahnya hingga miliaran rupiah untuk penyelesaian pembangunannya.
Koljaan mengakui, kalau tidak ada perhatian pemerintah, kami yakin, hari ini kita belum dapat hadir disini untuk menyaksikan peristiwa ini.
"Kami bersyukur kepada Tuhan dan berterimakasih kepada Bupati dan jajarannya yang selalu setia melihat kepentingan-kepentinyan masyarakat Malra termasuk kami Gereja di dalamnya," tandas Koljaan.
Sementara itu, Bupati Malra, M Thaher Hanubun dalam sambutannya mengungkapkan, pada tahun 2021 ini, Pemda Malra mengganggarkan Rp 1,2 miliar untuk pembangunan lanjutan Gedung Geraja Baru Ur Pulau.
Bantuan hibah Pemda ini harapannya adalah Gereja ini dapat diselesaikan dan dipergunakan oleh jemaat GPM Ur Pulau.
"Kita semua dapat memaksimalkan untuk membantu, agar tahun depan sudah dapat dimanfaatkan, yang penting ada kemauan dari masyarakat dan jemaat di Ur Pulau ini untuk mau bekerjasama dan membangun," ujar Thaher.
Untuk membangun Gereja, tenaga, pikirian yang dipakai oleh kita semua tidak akan sia-sia pasti di catat kebaikan-kebaikan itu, untuk saya pribadi, saya sudah hibahkan hidup ini untuk umat dan Maluku Tenggara ini, cetus Thaher.
Bupati mengajak warga untuk tetap dan selalu setia serta tulus membangun Gereja, karena Gereja bukan sekedar tempat berkumpul dan beribadah, tapi lebih adalah tempat dimana Tuhan tinggal dan bersemayam, dan terlebih lagi yakni Gereja itu adalah diri kita sendiri.
Kalau ada perbedaan ditengah-tengah masyarakat atau jemaat, harus dapat diselesaikan secara baik, tapi untuk gedung Gereja ini tidak boleh tertunda, paling lambat akhir tahun 2022 sudah dapat diresmikan dan dimanfaatkan, pinta Thaher.
Thaher dikesempatan yang sama menyoroti persoalan dan kebutuhan warga di pulau-pulau termasuk Ohoi Ur Pulau yakni pemenuhan kebutuhan listrik.
"Sudah sejak lama juga Ohoi-Ohoi di pulau yakni Ur Pulau, Warbal, dan Tanimbar Kei belum menikmati listrik secara baik, maka saya sudah berkoordinasi dengan PT PLN untuk dapat bekerjasama memanfaat tiga unit mesin listrik milik Pemda, untuk dapat melayani ketiga Ohoi ini, semoga di tahun 2022 dapat terealisasi," pungkas Thaher.
Baca juga: Tim SAR gabungan selamatkan dua warga di perairan Malra, begini kronologinya
Baca juga: DPRD Malra Ajak Warga Dukung Pembangunan Jalan di Kei Besar
Setelah 16 Tahun Terbengkalai, Atap Gedung Gereja Baru Ur Pulau Malra Ditutup
Senin, 6 Desember 2021 11:14 WIB