Ternate (ANTARA) - Warga Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) yang mengungsi ke pos pengungsian akibat dampak gelombang air pasang yang melanda daerah ini, bertambah dari 375 orang menjadi 582 orang yang tersebar di tiga titik.
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman di Ternate, Selasa, mengatakan warga yang terdampak akibat gelombang air laut sudah diungsikan ke lokasi yang aman.
Sementara, tim BPBD setempat masih melakukan pendataan jumlah kerusakan akibat fenomena alam itu, katanya.
Gelombang air pasang yang melanda di Kota Ternate sejak Sabtu (4/12) kemarin itu, menyebabkan sejumlah rumah warga dan fasilitas umum rusak akibat dihantam cuaca buruk
Menurut dia penanganan bencana alam perlu mengutamakan keselamatan warga untuk diungsikan ke lokasi aman serta memberikan bantuan makanan dan menyediakan tempat tidur
Dia menjelaskan, gelombang air laut yang terjadi pada Senin (6/12) malam itu air pasang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya.
“Saya meminta kepada masyarakat di Kota Ternate untuk tetap tenang serta terus mengikuti arahan dari petugas di lapangan, karena mengingat cuaca buruk masih melanda di daerah ini, sesuai laporan prakiraan cuaca dari BMKG setempat,”ujarnya.
Selain itu, Wali Kota mengimbau kepada masyarakat di daerah ini, khususnya yang tinggal di pesisir pantai, agar sementara waktu mencari lokasi aman agar mengantisipasi yang tidak diinginkan terjadi.
Menyinggung soal berapa jumlah kerusakan rumah warga dan fasilitas umum akibat dihantam gelombang air laut itu, dikatakannya masih terus dilakukan pendataan melalui tim BPBD.
“Berdasarkan data dari BPBD untuk jumlah pengungsian tersebar di tiga titik, yakni pos gedung sekolah SKB, rumah panggung Lapangan Ngara Lamo yang merupakan milik Kesultanan Ternate serta gedung sekolah dasar Kelurahan Taduma.
Pengungsi dampak gelombang air pasang di Ternate bertambah, begini penjelasannya
Selasa, 7 Desember 2021 12:07 WIB