Ternate (ANTARA) - Sebanyak 339 personel Polda Maluku Utara (Malut), melakukan pengamanan saat prosesi pelantikan Sultan Ternate ke-49 atau disebut Sinonako Halifah Hidayatullah Sjah yang bertempat di kedatan Kesulatan Ternate, Sabtu.
Karo Ops Polda Malut Kombes Pol Juwari di Ternate, Sabtu, mengatakan, ada empat titik yang diamankan saat Hidayat Mudaffar Sjah dikukuhkan sebagai Sultan Ternate guna mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas dalam pengukuhan itu.
"Empat titik tersebut yakni disamping kantor RRI Ternate, belakang kedaton, disamping kedaton dan di pertigaan Kedaton Kesultanan Ternate," kata Juwari.
Juwari menambahkan, personel yang datang kesini adalah untuk melakukan pengamanan, jadi untuk penagamanan itu semua gabungan baik itu dari Brimob, TNI lantas.
"Jadi semua 339 personel, jadi ini harus bersabar, karena ini melalui tahapan dan prosesnya yang begitu panjang," katanya.
Sempat Tegang
Sementara itu, saat prosesi pengukuhan Sultan Ternate ke-49, di luar Kedaton Kesultanan Ternate nampak sebagian anak-anak mendiang Sultan Ternate ke-48 Mudaffar Sjah II melakukan menutup seluruh akses pintu masuk menuju Kesultanan Ternate untuk menyaksikan prosesi pengukuhan Sultan Ternate ke-49 Hidayatullah Sjah.
Akibatnya, ratusan tamu undangan yang akan menghadiri prosesi pengukuhan Sultan Ternate ke-49 itu tidak bisa masuk ke tempat pengukuhan Sultan Ternate di Kedaton Kesultanan Ternate.
Sebab, Keluarga besar Kesultanan Ternate menolak Hidayat Mudaffar Sjah sebagai Sultan Muda Kesultanan Ternate yang dikukuhkan bobato 18 (dewan adat)
Mantan Kapita lau Ismunandar Aim Sjah dikonfirmasi mengatakan,langkah juga diserahkan kepada fala raha untuk melakukan ini untuk dudukan sama di dalam.
"Kita bukan tidak suka sama di dalam. Saya pangkat om sama dia. Di zaman Almarhum Syahrifudin Sjah Kapita Lau. Jadi seperti itu kita mau kasih lurus saja," ujarnya.
Menurutnya, ada orang-orang seperti bangsa madopo istana M.Djae, Dula Taher, mereka itu buat konflik dengan keluarga. "Kenapa kita tidak dipanggil untuk bicarakan sama-sama," katanya.
Konflik di Kesultanan Ternate sudah berlangsung lama terkait siapa penerus sultan selanjutnya. Padahal, Sultan Ternate ke-48 Mudaffar Sjah II telah meninggal dunia pada 19 Februari 2015. Konflik internal terjadi karena anak-anak dari Sultan Mudaffar Sjah II menilai pengangkatan Hidayat Mudafar Sjah melanggar konstitusi dan hukum adat di Kesultanan Ternate. Padahal, Hidayat juga masih anak dari Sultan Mudaffar Sjah II.
Baca juga: Polisi bersiaga di Kedaton antisipasi ricuh pengukuhan Sultan Ternate
Baca juga: Jumlah pengungsi bertambah, Pemkot Ternate fokus tangani korban bencana gelombang pasang