Ambon (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Maluku akan fokus pada dua program berbasis pengoptimalan media sosial pada 2022 yakni, package dan virtual marketing sebagai pengembangan sektor pariwisata di Maluku pada masa pandemi COVID -19.
"Ini sesuai dengan perkembangan media sosial, jadi memang pada 2022 ada dua program yang akan kami luncurkan. Yang pertama itu adalah 'package' untuk pembungkus makanan. Kedua itu bagaimana jejaring yang akan kita bangun melalui media sosial dan itu namanya virtual marketing," kata Kepala Bidang Ekonomi kreatif Dinas Pariwisata Maluku, Muhammad Ali Hanafi Soumena di pelataran rumah Raja Morella, Maluku Tengah, Kamis.
Ia menjelaskan program package merupakan program yang akan berkolaborasi dengan masyarakat untuk melakukan pengemasan jualan di tempat-tempat wisata agar lebih baik dan menarik. Program ini juga bisa dikaitkan dengan pengurangan penggunaan kemasan plastik.
"Jadi kita tidak membungkus makanan misalnya dengan kresek lagi, tapi sudah dengan sesuatu yang lebih menarik perhatian orang lain yang datang ke tempat wisata kita," ucapnya.
Sementara itu, program virtual marketing adalah program yang juga berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk mempromosikan wisata dan kuliner mereka melalui media sosial.
"Virtual marketing itu yang nanti kita akan dorong ke depan dan sasaran kita adalah bagaimana partisipasi milenial untuk melihat dua hal tadi," jelasnya.
Ia berharap ke depannya pengembangan pariwisata selalu berkembang, dan memiliki inovasi terbaru untuk melihat hal-hal di sekitar.
"Ada tiga hal yang paling penting. Tetap harus inovatif, adaptasi dan kolaborasi. Ini yang akan coba kita bangun sebagai pengembangan pariwisata," tuturnya.
Dinas Pariwisata terapkan "virtual marketing" kembangkan wisata Maluku, optimalkan kinerja
Kamis, 13 Januari 2022 17:34 WIB