Langgur, Maluku Tenggara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menyebutkan saat ini puluhan personel gabungan bersiaga di lokasi bentrokan dua kelompok warga untuk mencegah terjadinya keributan susulan.
"Saat ini puluhan petugas keamanan berada di tempat kejadian perkara, dengan rincian 20 anggota polres, 20 personel Brimob, dan 15 personel Kodim Kei Kecil," kata Kepala Kesbangpol Malra Moh Tukloy di Langgur, Minggu.
Tukloy mengatakan hal itu menanggapi bentrokan antarwarga yang pecah pada Sabtu (23/7) antara kelompok warga Desa Ohoidertutu dan Desa Ohoiren di ruas Jalan Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Malra. Akibat bentrok tersebut, lanjutnya, seorang warga meninggal dunia, yakni Ignasius Paulus Reyaan (26 tahun), asal Desa Ohoidertutu.
Tukloy mengatakan personel gabungan terus memantau perkembangan keamanan dan ketertiban masyarakat. Aparat juga sudah mendirikan pos keamanan di Ohoiren, Polsek Kei Kecil Barat dan Somlain Oboidertutu.
"Kondisi kamtibmas hingga saat ini aman terkendali, walau sebagian besar warga Ohoi Ohoiren mengungsi ke ohoi (desa) sekitar, yakni Ohoi Ohoira dan Wab," katanya.
Baca juga: Gubernur Maluku harap tradisi "Maren" jadi pemersatu masyarakat Kei, begini penjelasannya
Untuk memastikan informasi keamanan yang akurat sekaligus memberikan rasa aman masyarakat, Bupati Malra M Thaher Hanubun telah memerintahkan Badan Kesbangpol berkoordinasi dengan TNI dan Polri guna mempercepat penyelesaian masalah.
Ia mengatakan untuk menenangkan massa setiap ohoi maka mediasi telah dilakukan, dengan melibatkan Kapolres Malra dan pastor yang melakukan pertemuan dengan masyarakat Ohoider Tutu, sedangkan Wakapolres Malra dan Kesbangpol Malra, serta Wakil Ketua DPRD Malra melakukan pertemuan dengan masyarakat Ohoiren.
"Hasil mediasi, semua pihak bersepakat dan menerima kebijakan-kebijakan untuk menyelesaikan persoalan ini secepatnya," katanya.
Ia menambahkan TNI dan Polri tetap menjamin keamanan di Kecamatan Kei Kecil Barat, khususnya di Ohoi Ohoidertutu dan Ohoiren.
Sebelumnya, Kapolres Malra AKBP Frans Duma menyatakan bentrok tersebut merupakan imbas dari adanya korban perkelahian antarkelompok pemuda Desa Ohoidertutu dengan kelompok Desa Ohoiren pada Sabtu (23/7) dini hari pukul 02.30 WIT di Ohoi Somlain.
"Tempatnya di rumah Bapak Manu Rahakbauw, tuan rumah pesta joget acara pernikahan cucunya di Desa Somlain," ujar Frans Duma di Langgur, Malra.
Baca juga: Polres Malra dan pastor lerai bentrokan yang tewaskan seorang warga