Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mengapresiasi operasi pasar yang dilakukan pemerintah daerah setempat di lima pasar tradisional di Kota Ambon, karena berdampak positif untuk menekan dan mengendalikan inflasi yang tergolong tinggi di daerah itu.
"Selain mengendalikan inflasi, operasi pasar yang akan berlangsung sepekan hingga 13 September 2022 juga akan berdampak harga sejumlah komoditas akan mulai bergerak turun dan dapat dijangkau masyarakat sehubungan keputusan pemerintah memberlakukan," kata Kepala Kpw BI Provinsi Maluku, Bakti Artanta, di Ambon, Kamis.
Menurutnya, operasi pasar di lima pasar tradisional di ibu kota Provinsi Maluku itu sebagai salah satu langkah preventif dan konkrit untuk pengendalian harga kebutuhan pokok secara nasional termasuk di Maluku, sehubungan keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sejak Sabtu (3/9).
Baca juga: TGPP jamin ketersediaan kebutuhan pokok saat operasi pasar, semoga tepat sasaran
Pemprov Maluku di bawah koordinasi Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGPP), tim TPID Maluku, OPD terkait dan distributor menggelar operasi pasar sejumlah komoditas di pasar Mardika, pasar Batumerah, pasar transit Desa Passo, Kecamatan Baguala, pasar Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, serta pasar Gudang Arang, Kecamatan Nusaniwe.
Hingga memasuki hari ketiga operasi pasar, menurut Bakti, antusiasme warga membeli kebutuhan pokok yang dijual sangat tinggi, mengingat harga komoditas yang dijual saat operasi pasar lebih murah.
Sejumlah kebutuhan yang dijual pada operasi pasar yakni minyak goreng, gula pasir, kangkung, cabe telur, beras premium dan medium, bawang merah, serta ikan cakalang dan sayur-sayuran.
Baca juga: Gubernur Maluku perintahkan operasi pasar untuk tekan inflasi, harus tepat sasaran
Minyak goreng jenis "minyakita" disediakan distributor PT. Trisamudra dan dijual dengan harga Rp13.000/liter atau lebih murah Rp1.000 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni 14.000/liter, telur yang dijual Rp1.900/butir atau lebih murah Rp300/butir disediakan distributor PT. Mitra Aneka Niaga.
Sedangkan Perum Bulog Divre Maluku menyuplai beras premium dijual dengan harga Rp11.000/kg atau Rp55.000/karung (5 liter) atau lebih murah Rp2.500/kg, dan beras medium dijual Rp10.000/kg.
Gula gula pasir dijual Rp13.500/kg sedangkan harga yang berlaku di pasar yakni Rp14.000 hingga Rp14.500/kg, dan bawang merah yang disiapkan distributor CV. Gema Rejeki dijual Rp23.000/kg atau lebih murah Rp5 ribu dari harga pasaran Rp28.000/kg.
"Kami akan melakukan evaluasi setelah operasi pasar berakhir, tetapi berdasarkan pantauan ada komoditas tertentu terutama yang memicu naiknya inflasi di Kota Ambon dan Tual stoknya perlu diperbanyak di pasaran," katanya.
Baca juga: Pemprov Maluku gelar OP sembako untuk tekan inflasi, berikut ini daftar harganya
Khusus menyangkut ketersediaan minyak tanah yang sempat langka dan diburu masyarakat, Bakti menyatakan, pihaknya ikut berkoordinasi dengan Pertamina maupun agen untuk menjamin penyaluran lancar dan tepat waktu.
"Jadi operasi pasar ini sebagai bentuk intervensi dan kepedulian pemerintah untuk menjamin ketersediaan komoditas pangan, sekaligus mengendalikan harga kebutuhan pokok sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan," ujar Kepala BI Maluku, Bakti Artanta.
Baca juga: BI Maluku latih pertanian organik untuk petani Seram Barat, dorong ketahanan pangan