Ambon (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku menyebutkan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dan Maluku Tengah (Malteng) menjadi daerah rawan konflik Pemilu 2024 karena sengketa tapal batas.
“Sengketa tapal batas Kabupaten SBB dan Malteng harus menjadi perhatian pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya di daerah ini,” kata Ketua KPU Maluku, Syamsul Rifan Kubangun, di Ambon, Sabtu.
Menurutnya, dari pengalaman-pengalaman Pemilu, dua daerah ini yang sering terjadi konflik saat pelaksanaan Pemilu berlangsung.
Baca juga: Perempuan domininasi pemilih pada Pemilu 2024 di Maluku
Ia mencontohkan, di wilayah Semenanjung Tanjung Sial SBB. Ada tujuh dusun di wilayah itu, yang warganya terdaftar dalam DPT Malteng sekaligus juga SBB.
"Makanya kami mohon perhatian Pemda dan pemangku kepentingan di daerah ini agar bisa mengkomunikasikan masalah ini dengan baik," pintanya.
Ia mengaku, KPU Maluku telah menyampaikan dinamika tentang tahapan program maupun jadwal yang berkaitan dengan kerusuhan-kerusuhan pada Pemilu.
Dan yang menjadi fokus yaitu pada persoalan pemilu di daerah tapal batas SBB dan Malteng.
Baca juga: 300 titik di Maluku belum tersentuh jaringan internet jadi hambatan Pemilu 2024
"Ini agar kita sebagai penyelenggara Pemilu dapat melancarkan pemilu dengan aman dan sukses di dua daerah ini," ujar Kubangung.
Kubangun melanjutkan, ada kerjasama dari semua pihak termasuk masyarakat untuk Pemilu 2024 nanti. Karena, lanjutnya, KPU tidak bisa bekerja dan berjalan sendiri tanpa dukungan dari yang lain.
"Kami butuh komunikasi. Kami ingin berkolaborasi supaya pelaksanaan pesta demokrasi ini dapat berjalan sesuai harapan kita semua," katanya.
Ia berharap, dengan kerjasama semua pihak, indeks demokrasi untuk Pemilu 2024 mendatang bisa lebih naik dari tahun pemilu kemarin.
"Tingkat kerawanan Pemilu Maluku masih pada kategori sedang. Semoga tahun depan, bisa naik dari capaian itu," harapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPU Maluku: Tapal batas Malteng dan SBB jadi rawan konflik Pemilu