Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku meminta warga setempat mewaspadai kemungkinan terjadi kebakaran melalui pencegahan dan memperhatikan hal-hal yang berpotensi memicu musibah tersebut.
"Terhitung dalam kurun waktu dua pekan terakhir terjadi empat kali musibah kebakaran, berharap peristiwa kebakaran yang terjadi menjadi peringatan bagi kita agar berhati-hati akan penyebab kebakaran," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Selasa.
Ia menjelaskan penyebab kebakaran, antara lain kelalaian penghuni rumah, baik terkait dengan hubungan arus pendek listrik maupun kompor yang menjadi sumber api.
Selain itu, instalasi listrik yang sudah tidak layak seharusnya dilaporkan ke PLN untuk diganti, sedangkan jika warga bepergian dalam waktu lama harus memperhatikan kompor dan peralatan listrik sehingga tidak menjadi pemicu kebakaran.
Terkait dengan penanganan korban kebakaran, prosedur tanggap darurat tetap dijalankan oleh OPD teknis Pemkot Ambon, baik berupa tenda, makanan, maupun fasilitas air bersih.
Pihaknya juga akan membantu pengurusan dan penerbitan administrasi kependudukan korban kebakaran, seperti KTP, KK, akta nikah, dan akta lahir, maupun ijazah.
"Penanganan darurat, petugas melakukan tugas yang baik, membantu pengurusan administrasi kependudukan, seperti akta kelahiran, KK dan KTP, serta ijazah," katanya.
Kebakaran yang terjadi di antaranya menimpa warga Negeri Passo, Kelurahan Lateri, Urimessing, dan Pandan Kasturi.
Musibah yang terakhir terjadi di Pandan Kasturi, Minggu (30/4), disebabkan hubungan arus pendek listrik yang mengakibatkan empat rumah dilalap si jago merah.