Ambon (ANTARA) - Sebanyak 219 korban kebakaran kawasan padat penduduk Kelurahan Uritetu, kawasan Belakang Kota Ambon segera dipindahkan ke lokasi Pasar Gotong Royong di wilayah kota setempat.
"Saat ini para pengungsi kebakaran sementara menempati gedung milik PT Pelni, kita akan pindahkan ke lantai dua pasar gotong royong dengan prosedur tetap penanganan darurat sesuai aturan yang berlaku," Kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, di Ambon, Selasa.
Dikatakannya, Pasar Gotong Royong menjadi tempat tinggal sementara korban kebakaran, karena lebih layak dari pada harus tinggal di tenda pengungsi, mengingat kondisi Kota Ambon memasuki musim penghujan.
Pemkot melalui organisasi perangkat daerah teknis, akan melakukan penanganan darurat pascakejadian kepada para korban selama 14 hingga 28 hari ke depan.
"Kita juga akan menyediakan dapur umum untuk menyediakan makanan setiap hari, dan membuka pos pelayanan kesehatan bagi para korban," katanya.
Selain penanganan darurat, para korban kebakaran, juga akan dibantu dana stimulan sebesar Rp15 juta per rumah, dengan syarat rumah tersebut harus memiliki sertifikat.
"Nanti akan kita data, yang rumahnya memiliki sertifikat, dana stimulan akan diberikan, yang tidak memiliki maka tidak diberikan. Sedangkan untuk penanganan darurat semua pasti dapat, tidak melihat mana warga yang punya KTP Kota Ambon dan tidak, karena semua adalah masyarakat Kota Ambon," kata Bodewin.
Dia berharap seluruh bantuan yang diberikan oleh pemerintah kota akan meringankan beban yang dihadapi para korban, dan meminta semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam penanganan dampak musibah kebakaran itu.
"Dalam situasi seperti ini jangan kita menyalahkan, mencari kelemahan, yang penting kita bersatu bersinergi, untuk kolaborasi dalam melakukan penanganan terhadap korban kebakaran," katanya.
Penyebab kebakaran saat ini masih diselidiki pihak kepolisian. Namun dugaan sementara kebakaran disebabkan mobil jenis MPV yang terbakar dan merembet ke salah satu toko yang menjual kasur, dan bahan-bahan yang mudah terbakar. Api kemudian menjalar dengan cepat ke pemukiman penduduk di Pasar Gambus.