Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ambon melakukan pengawasan pembangunan perumahan di kawasan hutan lindung Gunung Nona, kecamatan Nusaniwe.
"Saya telah menginstruksikan Dinas Tata Kota untuk melakukan pemantauan dan pengawasan pembangunan rumah warga di kawasan hutan lindung Gunung Nona," kata Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy, di Ambon, Selasa.
Menurutnya, pembangunan perumahan di kawasan hutan lindung berdampak pada penurunan debit air serta perubahan fungsi hutan.
"Sebelumnya kawasan hutan lindung ini belum ada pembangunan pemukiman, tetapi saat ini sedikitnya sepuluh rumah ada di sekitar kawasan hutan. Bila tidak diawasi, maka dapat memicu penurunan debit air," ujarnya.
Richard mengatakan, pihaknya akan memperketat pemberian Izin Membangun Rumah (IMB) di kawasan hutan.
"Ke depan, kita akan berhati-hati memberikan IMB. Bila hutan digunakan sebagai kawasan pemukiman maka akan mempengaruhi kelestrarian alam dan keberlangsungan hidup generasi mendatang," katanya.
Ia mengungkapkan, hutan lindung yang telah beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman antara lain di kawasan Galunggung, kecamatan Sirimau, setelah pecah konflik sosial tahun 1999.
"Peralihan fungsi hutan di Galunggung terjadi akibat pendirian pemukiman baru paska konflik sosial 1999, yang berdampak hutan tidak berfungsi lagi. Karena itu, kami sekarang berupaya agar hutan lindung di kawasan Gunung Nona tidak mwngalami hal serupa," ujarnya.
Richard berharap pemerintah Negeri Amahusu, kecamatan Nusaniwe juga selalu berikhtiar untuk memberikan rekomendasi pembangunan.
"Kami akan tegas untuk penataan tata ruang, yang memang harus dilakukan agaar tidak membawa kesulitan di kemudian hari," tandasnya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat memberikan ruang bagi Kota Ambon untuk membangun di kawasan hutan, tetapi kesempatan itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menbangun di kawasan hutan lindung.
"Saya minta ini menjadi catatan Distakot untuk memantau pergerakan pembangunan kawasan. Kalau tidak hati-hati kawasan hutan lindung akan menjadi kawasan pemukiman pada 10 tahun mendatang," kata Richard.