Ternate (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mencatat selama periode Januari sampai Juli 2023 menangani 10 insiden kebakaran di wilayah tersebut.
"Bukan hanya kasus kebakaran, akan tetapi juga ada evakuasi seperti kalau masyarakat ada mengeluh karena ada ular, tawon dan masalah kecil seperti kucing terjebak di plafon maka kita akan bergerak. Jadi kami di sini ada dua yaitu sistem pemadaman dan evakuasi," kata Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Ternate , Ramli Soleman, saat dihubungi, Minggu.
Ramli menjelaskan, pemadaman kebakaran di daerah ini menggunakan lima unit mobil damkar yang selalu siaga selama 24 jam.
Ia juga menjelaskan, pada 2022 Damkar Ternate menangani 30 kebakaran ringan seperti api "memakan" plafon sedikit, ada kebakaran akibat obat nyamuk bakar. Tidak ada korban jiwa di peristiwa di daerah ini.
Ramli menuturkan, kendala yang sering dihadapi petugas di lapangan yakni seperti kerumunan warga, parkir motor yang sembarangan di lokasi kebakaran, perjalanan mobil damkar dari posko ke lokasi kejadian kadang terhambat kemacetan.
"Saat kejadian sering terjadi kerumunan, bahkan banyak juga yang merekam kebakaran tersebut. Ini menjadi salah satu kendala bagi petugas," ujarnya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat Kota Ternate, khususnya agar jika mendengar sirine atau alarm peringatan dari mobil damkar agar segera dipahami untuk membuka jalan sehingga lebih memudahkan petugas dalam melakukan pemadaman.
Mengenai penyebab kebakaran, menurut dia, merupakan kewenangan pihak kepolisian yang bisa menjelaskan secara pastinya, namun kalau perkiraan sebagian besar karena kelalaian.