Ambon (Antara Maluku) - Pengembangan padi ladang secara sporadis di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) hanya sebagai salah satu upaya diversifikasi pangan sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat secara lokal.
"Bibit padinya kami dapatkan dari Dinas Pertanian kabupaten dan hasil panennya tidak dijual karena hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Ny Susi Labobar (50), salah satu warga Saumlaki, ibu kota Kabupaten MTB di Ambon, Jumat.
Selain itu, Pemkab juga memberikan sedikit bantuan dana stimulan untuk pembinaan kepada masyarakat yang mengembangkan padi ladang.
Menurut Susi, aktivitas penanaman jenis padi yang tumbuh di daerah berkarang dan minim air ini sudah berjalan sejak tahun 2009 dan masih berlanjut sampai saat ini dan ada beberapa desa di Kecamatan Wuarlabobar yang dinilai cukup berhasil.
Ketua DPD KNPI Kabupaten MTB, Thony Luturmas mengatakan, program diversifikasi pangan yang dicanangkan pemerintah daerah selama ini sangat strategis dalam membantu masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan pangan, khususnya beras.
"Selaku komponen pemuda di daerah, kami sangat mendukung kebijakan tersebut dan bantuan bibit yang diberikan Dinas Pertanian bukan saja sebatas padi ladang tapi belakangan ini juga sudah bervariasi dengan bibit lain seperti kacang tanah, kacang hijau dan sayur-sayuran," katanya.
Produksi padi ladang yang akhirnya diolah menjadi beras berwarna merah ini juga memiliki nilai gizi yang tidak kalah mutunya dengan padi sawah, dan tahun lalu mantan Bupati MTB, Bitzael Temar sendiri melakukan panen padi ladang di Kecamatan Wuarlabobar yang hasilnya mencapai lebih dari satu ton.
"Pengembangannya hanya secara sporadis pada beberapa kecamatan sesuai lahan yang tersedia seperti di Desa Ilngei, Kecamatan Tanimbar Selatan yang luas lahannya tidak lebih dari ukuran 50 x 50 meter persegi, tapi hasilnya bergantung tingkat kepedulian petani," kata Luturmas.
Sebab ada kecamatan lain di Kabupaten MTB yang mendapatkan jatah bibit padi ladang untuk dikembangkan namun tidak ada hasilnya akibat kurang seriusnya petani setempat dalam melaksanakan program tersebut.
Padi Ladang di MTB untuk Diversifikasi Pangan
Sabtu, 14 April 2012 2:40 WIB