Ambon (ANTARA) - Direktur Konsultan Citra Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia (KCL LSI) Denny JA, Aji Alfardi mengatakan isu ekonomi menjadi yang paling penting bagi masyarakat Maluku dalam Pilkada Gubernur 2024 sesuai hasil survei yang dilakukan terhadap 800 responden.
"Masyarakat sangat menginginkan adanya program kandidat bakal calon Gubernur/Wagub Maluku yang mengusung program ekonomi seperti masalah lapangan pekerjaan, pengendalian inflasi, mau pun kebutuhan pokok," kata Aji Alfradi di Ambon, Jumat.
Menurut dia, LSI telah melakukan survei terhadap 800 responden pada 11 kabupaten/kota secara tatap muka dan hasilnya cukup mengejutkan.
Terungkap 15 bulan menjelang pilgub Maluku 2024, elektabilitas Gubernur dan Wakil Gubernur Murad Ismail-Barnabas Orno telah dilampaui oleh penantang baru yaitu Jefry Apoly Rahawarin (JAR).
"Pesona Murad Ismail sebagai petahana meredup karena rendahnya kepuasan publik terhadap kinerja gubernur, kemudian persepsi bahwa beliau gagal menjalankan tugas sebagai gubernur," ucap Aji Alfradi.
Murad Ismail juga paling disalahkan atas status Maluku sebagai provinsi termiskin nomor empat di Indonesia dan mayoritas responden menyatakan tidak menginginkan menjadi Gubernur Maluku selanjutnya.
"Kami merilis survei peta elektoral Pilgub Maluku 2024 dan diyakini sebagai data realitas setiap hari sesuai kondisi di lapangan apa adanya sehingga bisa menjadi referensi masyarakat Maluku," katanya.
Menurut dia data yang dirilis cukup mengejutkan sehingga bisa menjadi sebuah isu yang mengejutkan publik di Maluku terkait Pilgub 2024 , dan secara sekilas dinamika yang berkembang sampai hari ini pastinya banyak prediksi beredar di masyarakat.
"Sebelum Pilgub Maluku 2018, kami juga yang merilis survei waktu itu memprediksi Murad Ismail akan keluar sebagai pemenang Pemilu, termasuk melakukan perhitungan cepat pada saat pilkada dan sesuai dengan hasil KPU Maluku," jelas Ajid Alfradi.
Untuk survei Pilgub 2024, LSI melakukan wawancara secara tatap muka dengan margin of eror 3,5 persen kepada 800 responden pada 13 Juni hingga 1 Juli 2023.
"Kita tanyakan kepada responden siapa calon gubernur yang dipilih, dan dari 18 nama kandidat berpotensial yang disampaikan LSI maka responden lebih banyak menjawab Jefry Apoly Rahawarin dan lebih unggul dibanding calon petahana," katanya.
JAR meraih 18,7 persen sedangkan Murad Ismail (Gubernur Maluku) 18,4 persen, di posisi ketiga Barnabas Orno (Wagub Maluku) 8,9 persen, Abdullah Vanath 8 persen.
Sementara nama kandidat lain umumnya di bawah 5 persen seperti Abdullah Tuasikal (mantan Bupati Malteng) 4,1 persen, Mukti Keliboas (Bupati Seram Bagian Timur) 3,9 persen, Said Assegaff 3,6 persen, Ramly Umasugy (Mantan Bupati Buru) 2,3 persen dan Mercy Barends serta Hendrik Lewerissa (anggota DPR RI) 2,3 persen, Hamzah Sangadji 2 persen, Said Latuconsina 1,1 persen.
Kemudian Saadyah Uluputi 0,9 persen, Nono Sampono, Tuasikal Abua, Petrus Fatlolon, Marthinus Hukum, Febry Calvin Tetelepta, 0,2 persen.
"Dari data ini, yang pertama kita tangkap adalah pertarungan 'Head to Head dua tokoh untuk Pilgub Maluku 2024 yakni JAR versus Murad Ismail," katanya.
Namun dalam hal ini ada perbedaan status dimana JAR sebagai penantang melawan Murad Ismail selaku petahana, dan berdasarkan pengalaman seharusnya elektabilitas seorang petahana di atas 50 persen.
LSI mengakui pernah membuat survei awal 2016 dan 2017, posisi Said Assagaff yang masih menjadi Gubernur Maluku di atas 40 persen.
Sedangkan posisi petahana Murad Ismail hari ini di level 18,4 persen dan pengalaman kita di pilkada semua daerah, kalau petahana di bawah angka 30 persen berpotensi kalah di pilgub besar.
Apalagi sudah ada penantang yang mengalahkan dia, kecuali ada kejadian yang sangat luar biasa maka bisa terjadi perubahan.
"Tentunya kejadian itu kita belum tahu dinamika elektroral masih bisa terjadi selama 15 bulan ke depan, tetapi per hari ini posisinya head to head antara JAR dengan Murad Ismail dengan angka kekalahan 0,3 persen dari JAR," ucap Aji.
Awalnya posisi Murad Ismail masih unggul sebesar 22,5 persen, Barnabas Orno 10,9 persen, sementara JAR 10,2 persen. Tetapi setahun kemudian terjadi perubahan karena Murad Ismail turun di posisi 18,4 persen sedangkan JAR naik menjadi 18,7 persen.
Tingkat kepuasan kinerja terhadap Gubernur dan Wagub Maluku saat ini yang rendah di bawah 50 persen juga menjadi pemicu turunnya tingkat elektabilitas petahana.
LSI: Isu ekonomi paling penting di Pilgub Maluku 2024
Jumat, 25 Agustus 2023 20:09 WIB