Ambon (ANTARA) - Jasa Raharja menyebutkan angka kecelakaan lalu lintas di Maluku menurun 17 persen pada tahun 2023 dibanding tahun lalu.
“Di Maluku berkat Kapolda Maluku dan tim, angka kecelakaan tahun 2022, dari 248 kasus kecelakaan tahun 2022 menjadi 204 korban tahun ini. Ini merupakan prestasi baik,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja Munadi Herlambang, di Ambon, Jumat.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Gebyar Milenial dan Komunitas Otomotif sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68 tahun dan Operasi Zebra Salawaku 2023, berlangsung di Lapangan Letkol Pol Chr Tahapary, Kota Ambon.
Herlambang memberikan apresiasi kepada Polda Maluku karena angka kecelakaan dapat menurun. Ia mendorong agar angka tersebut dapat terus menurun di tahun-tahun berikutnya.
“Pastinya penurunan ini tidak hanya cukup di sini, tapi harus turun di tahun-tahun berikutnya. Kegiatan gebyar ini adalah perjanjian antara Polda Maluku, Jasa Raharja dan masyarakat untuk itu,” ujarnya.
Ia juga meminta agar masyarakat sadar bahwa mengurangi angka kecelakaan adalah kewajiban bersama. Sehingga masyarakat jadi lebih paham untuk tertib lalu lintas.
“Bahwa lalu lintas ini sebetulnya taruhannya adalah nyawa pengendara. Kita hanya mengingatkan kita hanya memberikan pelajaran bagaimana tertib lalu lintas dan juga cara berkendara dengan benar. Tapi itu kembali lagi ke pengendara,” terang Herlambang.
Ia berharap, korban kecelakaan lalu lintas di usia produktif juga akan menurun di kota dan provinsi lainnya. “Jadi kita memberikan kesadaran pada masyarakat. Tinggal masyarakatnya mau ikut atau tidak, tetapi tentunya aturan itu ada, dan ini harus menjadi kebiasaan masyarakat,” ucapnya.
Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif mengatakan, Polri tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, Polri terus menggandeng pemangku kepentingan lainnya dalam mencapai penurunan angka kecelakaan.
“Jasa Raharja selama ini mendukung kita, tadi angka yang disampaikan memang Maluku mengalami angka penurunan, tetapi pada dasarnya saya juga belum puas. Artinya, kuantitas memang menurun, tetapi kejadian itu masih terjadi,” katanya.
Ia mengaku, korban-korban kecelakaan lalu lintas hingga tewas rata-rata adalah usia produktif, seperti pelajar SMA dan mahasiswa.
“Harusnya kita hindari dan kita cegah kecelakaan lalu lintas apa lagi mengakibatkan korban tewas. Karena usia-usia produktif, mereka bisa menjadi calon-calon pemimpin kita. Jadi itu yang kita cegah,” jelas Kapolda.