Ambon (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku memperkuat kolaborasi dengan sejumlah komunitas, perhotelan dan seluruh pengelola tempat wisata demi mewujudkan pariwisata yang unggul di Maluku.
“Dinas Pariwisata adalah ujung dari kolaborasi, kami tidak bisa berjalan sendiri. Jadi perlu kolaborasi dengan komunitas, pemangku kepentingan, serta ekosistem lainnya untuk membantu terwujudnya pariwisata yang baik dan unggul di Maluku,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Maluku Trio Pelu, di Ambon, Rabu.
Hal itu disampaikan dalam perayaan Hari Pariwisata Sedunia 2023 yang ke-43 atau World Tourism Day 2023 In Maluku, dengan tema “Green and Harmony”, berlangsung di Gong Perdamaian Dunia Ambon.
“Melalui perayaan hari pariwisata se-Dunia ke-43, kami mengajak seluruh ekosistem pariwisata baik perhotelan, asosiasi-asosiasi terkait dengan kepariwisataan, komunitas, pengelola-pengelola desa wisata untuk sama-sama berkolaborasi dalam tema green and harmoni,” ujarnya.
Artinya, pembangunan pariwisata harus berkarakter dan berkelanjutan. Untuk itu, tema yang didorong pada hari ini adalah Green and Harmony.
“Kami juga berupaya untuk mengurangi limbah sampah terutama sampah plastik, sehingga disarankan semuanya lebih baik menggunakan tumbler atau tempat makan yang bisa dipakai berulang,” ungkap Trio.
Menurutnya, Maluku adalah daerah kepulauan, Maluku adalah wilayah yang memiliki banyak pulau-pulau kecil, sehingga perhatian terkait dengan pembangunan berkelanjutan termasuk sektor pariwisata, itu menjadi perhatian bagi Dispar.
“Jadi itu mengapa pentingnya berkolaborasi. Kami tidak bisa berjalan sendiri, kami butuh dukungan, dan pengawalan dari seluruh pihak terkait yang dapat menunjang pariwisata,” katanya.
Trio juga mengaku, saat ini Dispar Maluku terus melakukan penataan destinasi wisata di Maluku, namun yang menjadi fokus saat ini adalah Pantai Liang, Ambon, Pantai Namalatu, Kecamatan Nusaniwe dan Gong Perdamaian Ambon.
“Tetapi karena ini merupakan pariwisata dari kolaborasi bersama, kami juga mendorong pengembangan destinasi di kabupaten kota lainnya di Maluku,” kata Trio.
Ia berharap, ke depannya ada destinasi wisata prioritas yang bisa dikembangkan untuk dikolaborasikan bersama.
“Harapannya kabupaten/kota lainnya juga bisa mendorong pariwisata prioritas, sehingga pengembangannya atas dasar kolaborasi dari desa, kabupaten, provinsi bahkan kementerian untuk mendukung destinasi yang baik di Maluku,” ucapnya.
“Karena banyak yang bisa kita kembangkan baik wisata bahari, kuliner dan budaya. Kekayaan ini yang harus kita dorong dengan kolaborasi baik dari pengembangan destinasinya, kualitasnya maupun sumber daya manusianya,” ujarnya.