Ambon (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon memanfaatkan lahan kosong di Dusun Karang-Karang Pulau Ambon jadi taman agrowisata untuk meningkatkan perekonomian warga.
"Agrowisata sendiri merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan sektor pertanian atau perkebunan sebagai objek utamanya," ujar Danlantamal IX Ambon Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina dalam keterangan yang diterima di Ambon, Selasa.
Menurut Brigjen Said Latuconsina jika pengelolaan kawasan agrowisata dipersiapkan dengan baik maka selain menjadi destinasi wisata alam juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
"Terutama sebagai alternatif penyediaan lahan pekerjaan dengan mendorong pengembangan ekonomi informal," kata dia.
Ia melanjutkan hal itu juga sekaligus untuk memperluas wawasan serta pengetahuan bagi pelajar yang berkunjung ke tempat tersebut sebagai wisata edukasi pertanian dan perkebunan.
"Tentu saja pemandangan alam yang khas dengan kawasan pertanian serta beragam aktivitas terkait akan menjadi objek utama yang ditonjolkan," ucapnya.
Pada lokasi yang berada di atas ketinggian tersebut ada beberapa spot foto yang ditawarkan yaitu deretan bunga matahari yang tertata rapi.
Kemudian bunga-bunga kertas yang cantik, spot foto dengan latar belakang jembatan merah putih dan Kota Ambon serta keindahan lahan pertanian yang menyegarkan mata penikmat wisata.
Selain itu Danlantamal juga mengatakan bahwa dengan konsep agrowisata di lokasi tersebut maka akan memperkuat ketahanan pangan masyarakat sekitar dari hasil perkebunan dan pertanian yang dikelola secara mandiri oleh warga setempat.
Dusun Karang-Karang sendiri dikenal sebagai dusun penghasil jagung dan sayuran lainnya seperti kangkung, sawi, dan kol. Dalam satu kali panen di Dusun Karang-karang, warga bisa menjual hasil panen hingga Rp5.000.000.
Harga jual dari para petani di Dusun Karang-karang sendiri terjangkau, mulai dari Rp3.000 untuk satu ikat kangkung hingga Rp15.000 untuk satu kantong plastik besar berisi jagung.