Ternate (ANTARA) - Kepolisian Daerah Maluku Utara menggelar apel pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana dan prasarana (sapras) melalui Operasi Mantap Brata pada pemilu 2004.
"Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi terbesar yang akan menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia dan menjadi titik masa depan Indonesia. Karena kita menyelenggarakan demokrasi terbesar yang sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia, sehingga kesiapan pelaksanaan operasi mantan Brata Kieraha diperkuat," kata Kepala Polda Maluku Utara, Inspektur Jenderal Polisi Midi Siswoko, di Ternate, Maluku Utara, Selasa.
Apel Operasi Mantap Brata bertempat di Lapangan Ngaralamo Ternate dalam rangka persiapan pengamanan Pemilihan Umum Tahun 2024.
Baca juga: Gelar simulasi Sispamkota, Polda Malut lakukan persiapan pengamanan Pemilu 2024
Ia menyebut, peserta upacara diikuti sebanyak 700 orang, sehingga seluruh komponen bangsa harus ikut berpartisipasi penuh untuk mensukseskan pemilu 2024 ditambah dilaksanakan secara serentak dengan waktu yang berdekatan, wilayah yang luas, geografis yang beragam serta melibatkan jumlah pemilih yang besar.
Sehingga operasi ini dilaksanakan selama 222 hari sejak 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024 yang diikuti oleh 261.695 personil di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, Polri membentuk pola pengamanan Zonasibagi Korp Brimob polri dibagi empat wilayah dan dalmas Nusantara dibagi 7 wilayah serta telah menyiapkan 2.000 personil Brimob dan 8.500 personil Dalmas Nusantara yang siap mobilisasi di seluruh Indonesia.
Baca juga: Polda Malut bersinergi dengan pemda dukung pelaksanaan pemilu 2024 demokratis
Sedangkan, untuk membangun persatuan dan kesatuan serta kewajiban bangsa di atas kepentingan kelompok guna mengatasi polarisasi akibat hoaks, isu sara dan propaganda dan kampanye hitam yang dilengkapi dengan satgas anti politik uangserta satgas pemilu damai.
Ia menyebut, Operasi Mantap Brata Kie Raha tentunya diiringi dengan penguatan publik untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, sehingga dapat menjaga menjaga persatuan kesatuan bangsa serta menjaga stabilitas kamtibnas masyarakat pada pemilu 2024.
Sebab, berdasarkan indeks kerawanan pemilu Bawaslu terdapat 5 provinsi dan 85 kab/kota berkategori kerawanan tinggi, serta berdasarkan indeks kerawanan pemilu tahap III Polri terdapat dua Provinsi dan satu Kabupaten/Kota berkategori sangat rawan dan segera lakukan langkah antisipasi sedangkan bagi wilayah lainnya jangan remehkan dengan tetap mengamankan sebaik mungkin.
Ia terus memetakan wilayah rawan konflik sosial secara detail di wilayah masing-masing hingga sampai ke akar masalah dan apabila terdapat konflik yang dapat mengganggu kamtibmas diharapkan dapat diselesaikan sesuai dengan SOP. Khusus terkait dengan bencana alam agar dikoordinasikan dengan pihak terkait sehingga bencana dapat di mitigasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda apel gabungan kesiapan pelaksanaan Operasi Mantap Brata Kie Raha