Washington (Antara Maluku) - Penggunaan Valporate, obat anti-kejang untuk mengobati epilepsi, selama kehamilan telah terbukti berkaitan dengan peningkatan tajam autisme pada bayi, kata satu studi yang diterbitkan pada Rabu (24/4) di jurnal American Medical Association.
Valporate sebelumnya telah dikaitkan dengan peningkatan resiko cacat bawaan dan terhambatnya perkembangan kognitif, tapi tak banyak diketahui mengenai resiko gangguan serius pada syaraf kejiwaan.
Beberapa peneliti di Aarhus University Hospital di Denmark memusatkan penelitian mereka pada 665.615 bayi yang dilahirkan antara 1996 dan 2006. Usia rata-rata bayi itu pada akhir penelitian lanjutan ialah 8,8 tahun. Selama masa studi, 5,437 anak didiagnosis menderita gangguan spektrum austime, termasuk 2.067 yang menderita autisme pada masa anak-anak.
Para peneliti tersebut mengidentifikasi para ibu dari 2.644 anak yang terpajan pada obat epilepsi selama kehamilan, termasuk 508 yang terpajan pada Valporate, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Mereka menyimpulkan Valporate berkaitan dengan resiko pasti 4,42 persen gangguan spektrum autisme dan 2,50 persen autisme pada masa kanak-kanan, dibandingkan dengan total resiko, 1,53 persen, gangguan spektrum autisme dan 0,48 persen autisme pada masa kanak-kanak.
"Buat perempuan yang berpotensi hamil dan menggunakan obat anti-epilepsi, temuan ini harus seimbang terhadap manfaat pengobatan itu buat perempuan yang memerlukan Valporate untuk mengendalikan epilepsi," tulis para peneliti itu.