Ternate (Antara Maluku) - Keluarga Sultan Ternate Mudaffar Sjah mengangkat dua putra kembar sebagai mahkota baru mendapat tantangan karena dalam aturan di Keraton Kesultanan Ternate, Maluku Utara (Malut), pewaris tahta harus dari anak Sultan yang dipilih oleh 18 perangkat bobato.
"Selama ini tidak ada di dalam sejarah Kesultanan Ternate dengan namanya Putera Mahkota, itu tidak ada, karena itu yang berhak meluruskan ini adalah bobato 18," kata Nulzuluddin Sjah, Putra Sultan Ternate Mudaffar Sjah di Ternate, Jumat.
Keputusan Sultan Ternate Mudaffar Sjah yang mengangkat dua anak kembar bernama Ali Muhammad Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah dan Gadjah Mada Satria Nagara Putra Mudaffar Sjah mendapat perlawanan dari keluarga kesultanan, karena kedua anak ini dianggap tak berasal dari garis keluarga Kesultanan Ternate.
Selain itu, pengangkatan Jou Kolano itu berada pada Bobato 18, karena Bobato 18 inilah yang dimiliki masyarakat adat kesultanan Ternate dan keberadan Bobato 18 ini juga yang berhak mengangkat dan memberhentikan Sultan.
Nulzuluddin mengatakan, terkait dengan pernyataan Permaisuri Nita Budi Susanto mengenai kehadiran kedua anak kembarnya itu berdasarkan hamil ghoib yang dimintai Sultan, menurut keluarga Kesultan itu sangat tidak jelas, sehingga wajib bagi Keluarga mempertanyakan hal tersebut.
"Atas nama bangsa Madopolo dan Keluarga besar Sultan Ternate, menolak keras Nita sebagai Boki atau Permaisuri Kesultanan Ternate, kami juga tidak berkenaan dengan kehadiran Nita di karaton Kesultanan Ternate," ancamnya.
Oleh karena itu, dirinya bersama puluhan keluarganya dari Kesultanan Ternate menolak siapa pun dia yang akan menggantikan Sultan, silahkan saja, asalkan harus jelas silsilah keturanannya, dari mana dia berasal.
"Kami juga sudah mengeluarkan Nita dari garis keturunan Kesultanan Ternate dan tidak menerima dia disini, karena menghasut masyarakat, memecat abdi-abdi rakyat dengan seenaknya saja, menindas rakyat yang punya negeri ini," katanya.
Ia mengatakan, sejauh ini yang menjadi pertanyaan besar dari pihak keluarganya adalah kehadiran kedua anak kembar itu yang katanya terlahir karena permintaan Goib dari Sultan itu.
"Siapa pun dia, yang akan menggantikan posis Sultan nantinya, pihaknya tetap menerima itu, tidak ada masalah, namun yang menjadi permasalahan disini adalah status penggantinya itu yang harus jelas asal usulnya dari mana," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap agar Boki Nita Budi Susanti dapat menjelaskan kedua anak kembarnya itu dilahirkan dimana. Sebab, selama ini Nita Budi Susanti selalu berusaha menyingkir dari keluarganya.