Ambon (Antara Maluku) - Dinas Pertanian Provinsi Maluku segera membentuk tim pengawas yang diturunkan ke sejumlah masjid di daerah ini guna mengawasi pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha, 15 Oktober 2013.
"Tim ini akan melibatkan dokter hewan agar pengawasan terhadap hewan yang akan dipotong benar - benar bebas dari penyakit antraks," kata Kasubdin Peternakan Dinas Pertanian Maluku Djasmin Bajak di Ambon, Kamis.
Jadi tim ini, lanjutnya, melibatkan seluruh Dinas Pertanian kabupaten dan kota dan diharapkan dapat melaksanakan pengawasan terhadap hewan kurban yang akan dipotong baik itu terhadap sapi maupun kambing.
"Artinya agar masyarakat yang mengkonsumsinya merasa aman dari berbagai kecurigaan yang ditimbulkan oleh hewan tersebut terutama penyakit," ujarnya.
Menurutnya, pengawasan yang dilakukan tahun 2013 ini tidak jauh berbeda dengan pengawasan tahun 2012 lalu, selalu menindaklanjuti surat perintah dari pihak Kementerian dan Gubernur Maluku dan juga surat dari Dirjen Peternakan ke seluruh Provinsi dan dilanjutkan ke seluruh Dinas Pertanian kabupaten dan kota.
Menyangkut ketersediaan ternak kurban berupa sapi, kerbau, kambing dan domba di Maluku mencukupi untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha pada 15 September.
Djasmin menjelaskan ketersediaan ternak itu meliputi sapi sebanyak 900 ekor, kerbau 30 ekor, kambing 840 ekor dan domba 50 ekor.
Kebutuhan ternak untuk hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha mencapai 750 ekor sapi yang dipasok dari lima kabupaten, yakni Kabupaten Buru, Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah (Malteng), Seram Bagian Timur (SBT), dan Maluku Barat Daya (MBD).
Hewan kurban yang dipasok itu, kerbau sebanyak lima ekor dipasok dari Kabupaten Maluku Barat Daya dan kambing 700 ekor dipasok dari Kabupaten Maluku Barat Daya, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah.