Ambon (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku menyatakan pelaksanaan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih untuk Pilkada telah mencapai 99,4 persen.
“Yang sudah terunggah melalui aplikasi E-Coklit sudah 99,4 persen atau 1.312.490 dari A daftar pemilih yang diturunkan sebanyak 1.319.490 berdasarkan tarikan data per pukul 12.30 WIT,” kata Ketua KPU Maluku M. Shaddeq Fuad, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, jika dengan total persentase tersebut, diperkirakan sebelum ditutupnya pelaksanaan pencoklitan pada 24 Juli 2024, sudah bisa mencapai 100 persen.
Ia menjelaskan, dalam melaksanakan tugas coklit, petugas pantarlih wajib mengecek setiap anggota keluarga yang didatangi guna memastikan kesesuaian data yang sudah ada.
“Petugas harus mencocokkan apakah ada namanya dan domisili di tempatnya, yang kemudian kita jadikan data pemilih," katanya.
Menurutnya, kunci sukses penyelenggaraan pemilu salah satunya adalah data pemilih yang benar dan akurat karena hal tersebut berkaitan dengan hak pilih masyarakat.
"Kami harus pastikan bahwa setiap warga Maluku memiliki hak untuk tidak kehilangan kesempatan memilih," ujarnya.
Fuad mengungkapkan bahwa proses pencoklitan berjalan lancar meskipun ada beberapa tantangan teknis di beberapa daerah terpencil, seperti cuaca hujan ekstrem, longsor dan banjir.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras dari seluruh panitia di tingkat TPS dan jajaran KPU Maluku yang telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk menyelesaikan proses pencoklitan ini dengan baik," katanya.
Ia meminta pada seluruh petugas pantarlih supaya melaksanakan tugasnya dengan hati-hati dan harus bekerja sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
“Kami mengimbau agar pantarlih tidak sekali-kali memutuskan yang bersangkutan punya hak pilih atau tidak bila tanpa ada bukti yang akurat dan sesuai persyaratan," ucap Fuad.