Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluku bersama perusahaan pelayaran melakukan kerja sama bidang kemaritiman untuk meningkatkan penerapan tridarma perguruan tinggi di kampus itu.
"Penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan hari ini tentunya akan diimplementasikan bersama, bukan hanya pada tingkat universitas dan fakultas saja, tetapi juga pada program studi. Penandatanganan MoU yang dilakukan saat ini juga tentunya merupakan kebutuhan untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)," kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Jumat.
Penandatanganan nota kesepahaman dengan Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk yang diwakili oleh Direktur Corsec Elpi, Wawan Heri Purnomo.
Berkaitan dengan hal itu Rektor Freddy mengatakan perlunya meningkatkan status dan pengelolaan Field Station atau pusat studi kelautan dan kemaritiman di Hila Maluku Tengah untuk dapat dijadikan sebagai sekolah atau pendidikan vokasi dan hal ini dimungkinkan, dalam Organisasi dan Tata Kerja (OTK) yang baru di Universitas Pattimura sesuai dengan Permendikbudristek Tahun 2024, yang memberi peluang tersendiri untuk dikembangkan Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Profesi.
“Pada tahun depan saya berharap agar Unpatti sudah mendapatkan ijin pembukaan sekolah/pendidikan vokasi pelayaran maupun perikanan dan output dari lulusan teknik maupun perikanan diharapkan dapat menjadikan lulusan yang professional sesuai dengan bidang ilmu masing-masing dan terserap hingga sampai ke internasional,” kata Rektor.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Corsec Elpi, Wawan Heri Purnomo mengatakan bahwa PT. Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (PNEP) didirikan pada tahun 1992 di Kota Ambon, Maluku bergerak dibidang pelayaran rakyat dan nusantara, dan sejak tahun 2002 terjadi perubahan nama dari PNEP menjadi ELPI.
“Sejarah awal berdirinya perusahaan itu adalah di Kota Ambon sehingga salah perguruan tinggi negeri yang kita lakukan Environmental, Social, and Governance (ESG) adalah Universitas Pattimura. Ada beberapa program yang ditawarkan berupa Infrastruktur Tank Test (ITT) atau perbaikan struktur tembok, tulangan, kaca dan pengecatan, Practical Tools Support (PTS) atau alat-alat praktikum yang dibutuhkan, ada beasiswa dan juga magang/program MSIB,” ujarnya.
Dijelaskannya, sampai saat ini belum ada mahasiswa yang berkarir di perusahaan itu dan untuk Program MSIB sendiri sudah ada enam batch lebih. Melihat hal tersebut tentunya membuka kesempatan juga bagi lulusan Universitas Pattimura untuk dapat berkarir di ELPI.
“Berkarir di perusahaan tersebut berlaku bukan hanya untuk di Pulau Jawa dan Sumatera saja akan tetapi untuk semua wilayah. Kurangnya keterbatasan informasi tentang perusahaan dimaksud menjadi salah satu kendala oleh karena itu kami hadir di Universitas Pattimura untuk memberikan kesempatan yang sama kepada mahasiswa agar dapat bergabung dengan ELPI dan juga dalam program MSBI,” terangnya.
Dikatakannya, perusahaan itu juga menawarkan beasiswa dan untuk beasiswa yang ditawarkan bukan hanya dikhususkan kepada mahasiswa Fakultas Teknik maupun Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan saja, melainkan melibatkan semua fakultas yang ada di Universitas Pattimura.