Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menggencarkan pengembangan budidaya perikanan dari kabupaten/kota yang ada di daerah itu.
"Pemerintah fokus mengembangkan budidaya berbasis potensi wilayah kepulauan. Hal ini sejalan dengan ditetapkannya lima prioritas pengembangan budidaya di Maluku oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Kepala Bidang Budidaya Pengolahan Pemasaran Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Karolis Iwamony dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.
Ia mengatakan lokasi pengembangan tersebut ada di wilayah Maluku Tengah dengan budidaya kepiting, Kota Tual untuk budidaya teripang, dan Kabupaten Maluku Tenggara yang menjadi kampung budidaya rumput laut.
"Selain itu, ada pula Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Buru, serta Kabupaten Buru dengan rumput laut. Meskipun demikian, pihaknya tetap akan mengembangkan potensi budidaya lain, khususnya pembudidaya skala kecil, seperti di wilayah Kota Ambon," katanya.
Ia menuturkan, dalam upaya pengembangan itu pemerintah memberikan bantuan, pelatihan, benih dan peralatan. Hal itu sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku budidaya.
”Budidaya mulai potensial dan bisa bersaing dengan sektor perikanan tangkap yang memang masih menjadi pilihan banyak warga Maluku. Namun, kinerja sektor budidaya konsisten positif sehingga potensial untuk dibantu,” kata dia.
Oleh sebab itu saat ini pemerintah daerah mulai menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dari Korea Selatan dan Jepang.
Pembahasan kerja sama dengan dua raksasa Asia tersebut diharapkan dapat membantu pembudidaya mengembangkan produknya langsung di tempat.
Karolis menjelaskan, komoditas perikanan Maluku selama ini masih harus dikirim ke Makassar dan Surabaya untuk diolah, lalu diekspor menuju negara tujuan.
”Ribuan ton hasil perikanan dari Maluku dikirim ke China, Jepang, Hong Kong, diterima dengan baik. Pasarnya luas sehingga harus berpikir untuk melirik sektor budidaya,” ucapnya.
Sementara itu saat ini berdasarkan data Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ambon nilai ekspor komoditas ikan kerapu Maluku tembus Rp48 miliar pada semester I 2024.