Ambon (Antara Maluku) - Anak Buah Kapal (ABK) yang masuk dan bekerja di wilayah perairan Kabupaten Maluku Tenggara hingga Kepulauan Aru, Provinsi Maluku tidak terdaftar di Imigrasi Kelas 1 Ambon.
"Data keimigrasian mereka tercatat di Kantor Imigrasi Tual. Jadi, kami tidak tahu dengan kasus empat ABK asing asal Thailand yang diduga hilang dalam musibah tenggelamnya KM. Jala Sejahtera 02," kata Kepala Imigrasi Ambon, Nanang Koesdarjanto di Ambon, Jumat.
Oleh karena itu, keempat ABK Thailand yang belum diketahui nasibnya itu tidak diketahui identitasnya secara pasti.
"Mereka terdata di Imigrasi Tual. Jadi, sebaiknya lakukan pengecekan ke sana agar bisa mendapatkan informasi yang jelas tentang identitas mereka," katanya.
KM. Jala Sejahtera 02 tenggelam di perairan Kepulauan Aru pada tanggal 10 Pebruari 2014 sehingga tim SAR dari Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku juga dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian.
Awalnya upaya pencarian ini berhasil menemukan satu ABK berkebangsaan Indonesia yang meninggal dunia dan 11 lainnya selamat, sementara empat ABK asal Thailand tidak diketahui nasibnya.
Ternyata jumlah ABK asal Indonesia yang tewas jadi dua orang, setelah KM. Tamina 17 yang mengevakuasi korban tiba di Pelabuhan Ambon pada Jumat, (20/2) dinihari sekitar pukul 04.00 WIT.
Dua jenazah ini langsung dievakuasi ke RSUD dr. M. Haulussy Ambon baru selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sedangkan satu ABK Jala Sejahtera 02 lainnya sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Tentara Dr. Latumeten Ambon dan menjalani perawatan medis beberapa jam kemudian sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Kapal naas yang dinakodai Roy tersebut diduga tenggelam bukan akibat badai atau cuaca buruk, tapi mereka sedang mengangkat pukat harimau yang terlalu berat akibat banyak ikannya.