Ambon (Antara Maluku) - Bank Indonesia Perwakilan Maluku bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) melakukan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Piru, Ibu Kota Kabupaten SBB, Sabtu.
Sosialisasi dibuka Asisten I R. Silloy dan diikuti 67 pelaku UMKM.
"KUR banyak diakses pelaku UMKM dan sampai posisi Januari 2014 plafon pembiayaan yang sudah disalurkan mencapai Rp69.419.450,00 kepada 5.117 debitur yang tersebar di SBB," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Maluku, Ocky Ganesia.
Ocky menjelaskan, pencapaian plafon pembiayaan KUR di SBB sesuai jenisnya terdiri dari kredit investasi sebesar Rp6.479.200.000 dan kredit modal kerja sebesar Rp62,94 miliar.
Ia mengatakan, UMKM memiliki keunggulan tetapi ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), akses pemasaran terbatas dan pemannfaatan teknologi masih kurang.
Selain itu, akses kredit perbankan masih menemui kendala karena terbatasnya agunan, padahal KUR merupakan salah satu upaya peningkatan terhadap sumber pembiayaan dengan skema penjaminan.
KUR yang diakses UMKM dimanfaatkan untuk modal kerja dan investasi pada bidang usaha produktif yang layak tetapi belum bankable karena plafon pembiayaan mencapai Rp500 juta yang sebagian dari dana ini dijamin oleh perusahaan penjamin.
"Dana KUR yang bersumber 100 persen dari bank pelaksana dan dihimpun dari dana masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito," kata Ocky Ganesia.
Ia menjelaskan, KUR ada dua jenis, pertama KUR Mikro plafon pembiayaan maksimal sebesar Rp20 juta dan suku bunganya maksimal 22 persen per tahun, kedua KUR Ritel plafon pembiayaan sebesar Rp20 juta sampai Rp500 juta dan suku bunganya maksimal 14 persen per tahun.
"Jadi KUR tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pihak perbankan tetapi juga pemerintah daerah terutama menyiapkan UMKM yang produktif, baik secara individu, kelompok, kemitraan maupun cluster," ujarnya.
Selain itu, melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM selama masa pengajuan maupun pengembalian pinjaman kredit.
Karena itu, untuk mengoptimalkan pemanfaatan KUR, BI membuat beberapa program kerja, diantaranya Fokus Group Diskusi (FGD) dengan bank pelaksana untuk mengidentifikasi permasalahan dalam penyaluran KUR," katanya.
Kemudian BI juga memfasilitasi sosialisasi KUR kepada para calon debitur, kementerian dan dinas teknis termasuk bank pelaksana, sehingga untuk peningkatan pemahaman terhadap KUR maka perlu melakukan kajian/penelitian.
"Kajian difokuskan pada sektor usaha prioritas yang merupakan Komoditas Produk dan Jasa Unggulan (KPJU)," kata Ocky Genesia.
BI Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat di SBB
Sabtu, 15 Maret 2014 21:22 WIB