Ternate (ANTARA) - Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Maluku Utara (Malut) Densus 88 Anti-Teror Polri melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme kepada staf dan pegawai PT PLN (Persero) UP 3 Tobelo.
"Tentunya, dengan pemahaman yang baik, diharapkan karyawan dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai toleransi dan nasionalisme, baik di lingkungan kerja, keluarga, maupun masyarakat," Kepala Tim Satgaswil Malut, Densus 88 Anti-Teror Polri, Ipda Herry Rinsampessy di Ternate, Sabtu.
Dia mengatakan kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para karyawan BUMN terkait bahaya dan dampak paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, serta terorisme, termasuk langkah-langkah untuk mencegah penyebarannya.
Dalam pemaparannya, Ipda Herry Rinsampessy menekankan pentingnya peran karyawan BUMN dalam menjaga persatuan bangsa serta mencegah penyebaran paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Sementara itu, materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini mencakup definisi intoleransi, radikalisme, dan terorisme, tanda-tanda radikalisasi, serta modus aksi terorisme.
Selain itu, Satgaswil Maluku Utara juga memaparkan keterlibatan generasi muda dalam aksi teror serta jaringan kelompok teror di Indonesia, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan peran aktif dalam pencegahan.
Oleh karena itu, Ipda Herry berharap agar kesadaran akan bahaya paham intoleransi dan radikalisme dapat tumbuh di antara para karyawan, sehingga tercipta lingkungan kerja BUMN yang aman, damai, dan kondusif bagi seluruh pegawai.